Suara.com - Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan berencana akan berangkat ke Belanda untuk pengobatan mata kirinya. Novel mengaku smata kirinya sudah lama mengalammi buta permanen akibat teror penyiraman air keras yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.
"Benar saya akan berangkat ke Belanda untuk pemeriksaan mata saya. Mata kiri saya akhirnya buta permanen,"ucap Novel saat dikonfirmasi, Jumat (18/3/2022).
Novel mengatakan alasan ia baru dapat berangkat ke Belanda untuk pengobatan mata kirinya, karena sebelumnya pandemi Covid-19 masih tinggi. Sehingga, ia hanya dapat melakukan pengobatan secara alternatif di Jakarta.
"Karena kemudian Pandemi Covid, maka saya tidak bisa berobat lebih lanjut. Pemeriksaan mata saya lakukan di Jakarta dan pengobatan herbal," ungkapnya.
Novel menceritakan dapat memilih untuk pengobatan mata kirinya di salah satu rumah sakit di Belanda, atas rekomendasi rekan - rekan wadah pegawai KPK, dimana ketika itu Novel masih menjadi bagian insan KPK.
"Saat saya di KPK, saya dibantu rekan-rekan Wadah Pegawai untuk mencari pengobatan di beberapa negara. Dan kemudian direkomendasikan ke salah satu RS di Belanda," ucapnya.
Seharusnya, kata Novel, ia berangkat pada bulan Mei 2021 lalu. Bahkan ketika itu Pimpinan KPK juga sudah memintanya untuk segera berangkat melakukan pemeriksaan.
"Tetapi karena pertimbangan covid yang tinggi saat itu, saya putuskan untuk batal berangkat," kata Novel.
Novel menyebut seandainya saat itu ia berangkat ke Belanda. Mungkin, ia mendapat pemberitahuan diberhentikan oleh KPK karena tak lulus dalam tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ketika berada di negeri kincir angin tersebut.
Novel pun kini sudah menjadi bagian ASN di Polri. Ia, meminta doa agar pengobatan mata kirinya di Belanda dapat berjalan lancar.
"Mohon doanya, semoga ada solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk perbaikan mata saya."
Tag
Berita Terkait
-
Gugat Jokowi hingga Firli Bahuri ke PTUN, Kuasa Hukum Korban TWK: Rekomendasikan Korban Jadi ASN KPK, Bukan di Polri
-
Eks Pegawai KPK Layangkan Gugatan TWK ke PTUN
-
Novel Baswedan Kaget Mantan Koleganya di KPK Berbohong: Kok Bisa-bisanya Menghina Seperti Itu di Persidangan
-
Gugat TWK ke PTUN, Novel Baswedan: Pimpinan KPK Sewenang-wenang dan Terang-terangan Melanggar Hukum
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria