Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menuai kritikan publik terkait ocehan mengenai minyak goreng.
Hal tersebut berawal dari Megawati yang mengomentari video viral ibu-ibu yang sedang mengantri minyak goreng.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, sebuah video lawas dari Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun kembali viral.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @bosstamlen.
Akun tersebut membagikan video yang menggabungkan video Megawati dengan Cak Nun.
"Bener kata Cak Nun (di akhir video), masih mau pilih PDIP setelah mendengar omongan Megawati seperti ini?" tulis akun Cak Nun, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Minggu (20/3/2022).
Dalam video tersebut, Cak Nun menyebut Megawati tidak berpendidikan.
Menurut Cak Nun, Megawati tak pernah merasa sedih ketika seseorang dipaksa membayar hutang saat mereka dalam kondisi kekurangan.
"Jangan disalahkan karena Mbak Mega itu tidak ngerti. Dia tidak punya ilmu untuk memahami itu. Dia tidak sekolah. Dia tidak pernah bergaul di kampung-kampung, dia tidak pernah utang, nggak pernah ngerti sedihnya nggak bisa bayar sekolah," ujar Cak Nun dalam video tersebut.
Baca Juga: Tokoh Sumbar Dukung Kebijakan Subsidi Minyak Goreng
Cak Nun mengatakan, sejak kecil Megawati tinggal di 'istana'.
"Jadi gak ada ceritanya anak presiden utang, gak ada (Jadi tidak ada cerita anak presiden utang, gak ada). Jadi Anda jangan tuntut Mbak Mega ngerti itu, wong gak ngerti kok," imbuhnya.
Sebelumnya, Megawati memberikan komentar mengenai video ibu-ibu mengantri minyak goreng.
"Bukan masalah mahalnya beli minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya? Sampai kalau sekarang kita lihat toh hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya itu sampai ngelus dada," bebernya.
Megawati kemudian memberikan saran kepada ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara lain seperti direbus.
"Apa tidak ada cara merebus atau mengukus atau seperti rujak? Itu menu Indonesia lho. Lah kok jelimet gitu," ungkap Megawati.
Berita Terkait
-
Jokowi Cabut Subsidi Minyak Goreng, KSP: Presiden Ingin Jaga Kepentingan Rakyat dan Pengusaha
-
Singgung Megawati Soal Minyak Goreng, Akun Twitter Ini Mendadak Hilang
-
Tokoh Sumbar Dukung Kebijakan Subsidi Minyak Goreng
-
Kemal Pahlevi Singgung Megawati: Mending Ribut Minyak Daripada Rebutan Jatah Menteri
-
Viral Megawati Soekarnoputri Terang-terangan Minta Jatah, Pandji Pragiwaksono: Suram
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal