Suara.com - Presiden RI Keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang dikenal sebagai sosok yang selalu sabar dan rendah hati. Seperti saat Gus Dur dibentak oleh istri ajudannya.
Kisah Gus Dur itu pernah dibagikan melalui Q&A di Metro TV oleh Wahyu, Kepala Protokol Istana yang istrinya sendiri memarahi Gus Dur.
Wahyu membagikan kisah lawas itu di hadapan para keluarga Gus Dur. Kisah itu kembali viral usai diunggah oleh akun Twitter @kang1mam pada Jumat (18/3/2022).
"Gus Dur diomelin istri ajudan. Saat Gus Dur menjabat Presiden RI, beliau pernah dibentak isteri ketua Protokoler Istana. Tapi Beliau tetap rendah hati dan sabar," cuit akun @kang1mam dikutip Suara.com, Minggu (20/3/2022).
Saat itu, putri mendiang Gus Dur Inayah Wahid mengingatkan protokoler istana bernama Wahyu tentang betapa santainya Gus Dur saat dimarahi oleh istrinya.
Dijelaskan, Gus Dur pernah menelepon Wahyu pada pukul 04.00 WIB pagi. Gus Dur sudah bangun sepagi itu hingga mulai menerima tamu sambil jalan kaki.
Gus Dur pun sering mendadak ingin bertemu orang pada hari itu juga dan biasanya Gus Dur menelepon protokol istana yang saat itu baru pulang malam hari.
Dibentak istri ketua protokol istana
Diceritakan, Gus Dur menelepon menggunakan nomor ajudan pukul 04.00 WIB. Kebetulan, yang mengangkat telepon itu istri Kepala Protokol Istana sehingga yag muncul di layar HP hanya nama ajudannya.
Baca Juga: Duh! Kiai dari Lasem ini SebutRusaknya NU Sejak Zaman Gus Dur
"Siapa ini?" jawab istrinya dengan nada tinggi.
"Abdurrahman," jawab Gus Dur.
Gus Dur menyatakan bahwa ingin berbicara dengan Pak Wahyu. Namun, istri protokol itu kembali menjawab dengan nada tinggi.
"Bentar Pak ya suami saya lagi tidur, kerjanya sampai dini hari. Nanti aja telepon setelah subuh," jawab istri protokol.
"Jam segini kok masih telepon aja," kata istri protokol sambil memutus sambungan telepon.
Menurut cerita Wahyu, Gus Dur lalu menelepon kembali dengan jawaban yang sama ketika ditanya siapa dirinya.
Berita Terkait
-
Viral Pengakuan Pendakwah Cap Gus Dur Kafir, Tarik Ucapan Setelah Belajar Ini
-
Heboh! Buya Arrazi Pernah Mengkafirkan Gus Dur, Alasannya Karena Ini
-
Tulisan Gus Dur pada Tahun 1982 Soal Pengeras Suara Masjid Ramai Dibagikan, Singgung Kebijaksanaan Suara Lantang
-
Gus Yaqut Dihina di Spanduk Para Pendemo, Putri Gus Dur Prihatin
-
Emak-emak Bawa Spanduk Hinaan Bergambar Binatang Berkepala Yaqut Cholil, Putri Gus Dur: Astaghfirullah
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili