Suara.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menambahkan Polandia sebagai negara yang akan dikunjunginya pekan ini, untuk pembicaraan mendesak dengan NATO dan sekutu Eropa, ketika pasukan Rusia terus melanjutkan invasi ke Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengawali kunjungan ke Brussel kemudian ke Polandia pada Jumat (25/03) untuk bertemu dengan para pemimpin di sana, demikian pernyataan Sekretaris Pers Jen Psaki pada Minggu (20/03) malam.
Polandia adalah sekutu penting, lantaran telah menampung ribuan tentara AS dan menerima banyak pengungsi dari perang di Ukraina sekitar lebih dari dua juta orang.
Biden akan menuju ke Warsawa untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Andrzej Duda yang dijadwalkan Sabtu (26/03) dengan agenda membahas upaya AS bersama sekutu menanggapi "krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia akibat dari perang Rusia yang tidak bisa dibenarkan dan tidak beralasan terhadap Ukraina,” kata Psaki.
Pada Senin (21/03), Biden akan membahas perang di Ukraina dengan para pemimpin Eropa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan hadir dalam pertemuan tersebut, kata Gedung Putih, Minggu (20/03).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat berada di Polandia beberapa waktu lalu menyempatkan diri menyeberang ke negara tetangga Ukraina untuk menunjukkan solidaritas bersama menteri luar negeri negara itu, Dmytro Kuleba.
Bertemu NATO dan upaya hadapi Rusia Perjalanan Biden, termasuk bertemu dengan para pemimpin NATO pada Kamis (24/03) akan membahas upaya peningkatan pencegahan dan pertahanan blok itu sendiri untuk menghadapi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan itu dimaksudkan tidak hanya untuk menunjukkan "dukungan NATO kepada Ukraina, tetapi juga kesiapan kami untuk melindungi dan membela semua sekutu NATO,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada CBS "Face the Nation” pada hari Minggu (20/03).
"Dan dengan mengirimkan pesan itu, kami mencegah eskalasi konflik menjadi perang penuh antara NATO dan Rusia,” kata Stoltenberg.
Anggota NATO garis depan di sayap timur aliansi juga meminta sistem pertahanan udara AS dan Inggris yang canggih untuk menjaga dari jenis serangan rudal dan udara yang dilakukan Rusia di Ukraina.
"Kita harus memperkuat sayap timur NATO kita. Kami telah membicarakan hal ini selama bertahun-tahun, tetapi sekarang saatnya untuk bertindak,” kata Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas kepada CNN.
Memperhatikan bahwa Rusia menembakkan rudal "dari jarak yang jauh sehingga mereka juga bisa mencapai Paris dari tempat mereka menembak sekarang,” Kallas mengatakan para pemimpin Eropa harus "memahami bahwa pertahanan ini adalah masalah kita bersama dan ini bukan diskusi teoretis, tetapi masalah dalam kehidupan nyata.”
Selain itu, Biden juga akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak Dewan Eropa untuk membahas sanksi sekutu terhadap Rusia dan upaya kemanusiaan bagi jutaan orang Ukraina yang terlantar akibat serangan Rusia, kata Psaki. rw/ha (AP)
Berita Terkait
-
Pesta Enam Gol ke Gawang Slovakia, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026
-
Bantai Lithuania 4-0, Belanda Pastikan Diri Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Pameran Kolaboratif Hadirkan Peluang Baru bagi Produk Lokal dan Riset Nasional
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi