Suara.com - Aksi pawang hujan beberapa waktu lalu di gelaran balap MotoGP di Mandalika berhasil mendapat perhatian publik. Lantaran aksi ritualnya dilakukan secara terbuka di depan Paddock Area. Alhasil, aksinya tersebut mendapat beragam reaksi dari berbagai lapisan masyarakat.
Ada yang memuji karena Rara Istiati Wulandari bisa mengenalkan budaya pawang hujan kepada masyarakat internasional. Namun, ada pula yang memberi komentar miring kepadanya. Salah satunya datang dari pakar telematika Indonesia, yakni KRMT Roy Suryo.
Dalam cuitannya, KRMT Roy Suryo menuliskan, “alhamdulilah, masih ada akal sehat. Inilah yang saya sampaikan kemarin, kalau hujan yang ‘berhenti di Mandalika itu memang murni karena faktor teknis durasi (sudah 1 jam dan memang saatnya mau berhenti). Jadi 100% bukan karena pawang yang baru atraksi setelah mau redah itu. AMBYAR,” tulisnya.
Sebelumnya, ia juga menulis cuitan dengan mengunggah dan menertawakan foto Rara Istiati Wulandari yang sedang melakukan proses ritual menghalau hujan. sebenarnya, ia juga tidak asing dengan adat dan budaya seperti ritual itu, namun apabila dipertontonkan secara, maka terkesan seperti menantang kehendak Allah SWT.
"Saya lahir di lingkungan yg tdk asing dgn Adat & Budaya Adiluhung. Soal "Ritual" memang ada, tetapi TIDAK utk DIPERTONTONKAN Vulgar & terkesan "menantang" Kehendak Allah SWT begini. Namanya Pawang SUKSES kalau dari AWAL Tidak Hujan, kalau sdh 1 JAM ya InsyaaAllah REDA. AMBYAR," cuitnya.
Di bawah cuitan KRMT Roy Suryo tersebut, netizen ramai membagikan tangkap layar berita mengenai pawang hujan yang ada di era SBY. Tangkapan layar tersebut diantaranya, 9 pawang hujan yang disiapkan saat kunjungan SBY ke Kabupaten Pacitan pada tahun 2008. Dan 100 pawang hujan yang disiapkan saat SBY berkunjung ke Sumenep pada 2013 silam.
Lantas pegiat media sosial Denny Siregar turut membagikan komentar mengenai hal tersebut. Dalam akun instagramnya @dennysirregar, ia membandingkan pawang hujan yang ada di era Jokowi dengan era SBY.
“Jokowi cuman satu pawang doang. Saktian mana coba?” tulis Denny Siregar.
Di bawah cuitan di akun instagram @dennysirregar, salah satu netizen juga memberi komentar, “untuk kunjungan ke daerah saja SBY butuh 100 pawang hujan, berarti KALAU MOTOGP ini diadakan di masa pemerintahaannya, mungkin SBY butuh 7 juta pawang hujan.” tulisnya.
Baca Juga: Mbak Rara Dilanda Rindu MotoGP, Cerita Partner Muslim Bantu Siapkan Sesajen Pawang Hujan
Demikianlah reaksi KRMT Roy Suryo dan Denny Siregar atas aksi pawang hujan yang ritual menghalau hujan di sirkuit Mandalika, saat gelaran MotoGP Mandalika 2022.
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Sertijab Menpora, Dito Ariotedjo Mendadak Tanya Roy Suryo: Ijazah Erick Thohir Aman?
-
Ijazah Erick Thohir Disinggung Bekas Menpora di Depan Roy Suryo, Ada Apa?
-
Profil SMA Santo Yosef Solo yang Blak-Blakan Ungkap Ijazah Gibran
-
Menguak Kiprah Roy Suryo yang Ditunjuk Jadi Ahli Pemakzulan Gibran: dari Narasumber hingga Menteri
-
Roy Suryo Bongkar 4 Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran: Ini Kan Dagelan Srimulat!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu