Suara.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Gedung DPR. Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin menangkap beberapa harapan Ukraina terhadap pemerintah Indonesia.
Muhaimin mengatakan melalui Dubes Vasyl, Ukraina berharap Indonesia dapat berperan aktif untuk menghentikan perang melalui cara-cara hubungan Indonesia dengan Rusia.\
"Salah satunya beliau (Vasyl) berharap G20 menjadi sarana penting untuk meminta Putin menghentikan serangan serangan perang pada Ukraina," kata Muhaimin menyampaikan harapan Dubes, Jumat (25/3/2022).
Dari pertemuan dengan Vasyl, Muhaimin mengetahui bahwa saat ini Ukraina dalam posisi yang sangat sulit dampak kerusakaan akibat operasi militer yang digencarkan Rusia.
Karena hal itu, Muhaimin mewakili parlemen Indonesia menginbau Rusia untuk mengedepankan dialog.
"Kami mengimbau kepada Rusia untuk menghentikan serangan-serangan dan perang agar terjadi dialog dan pertemuan perdamaian," kata Muhaimin.
Bertemu Dubes Rusia
Sebelumnya Muhaimin lebih dulu menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, di Ruang Delegasi, Nusantara III, Senayan, Jakarta.
Lyudmila didampingi para staf Kedubes Rusia di RI, sermentara Gus Muhaimin didampingi anggota DPR RI F-PKB Daniel Johan dan Wasekjen PKB Dita Indah Sari.
Baca Juga: Efek Perang Rusia-Ukraina: Inflasi di Negara Industri, Kelaparan di Negara Miskin
Dalam keterangannya seusai pertemuan, Gus Muhaimin berterimakasih kepada Dubes Lyudmila yang sudah berkunjung ke rumah rakyat di Senayan. Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin juga menyampaikan sejumlah pandangan.
“Tentu kami berharap segera tercipta suasana damai di Ukraina yang kita sangat khawatir Ukraina ini bisa menjadi pemicu perang global,” ujar Gus Muhaimin, Jakarta, Kamis (24/3/22).
“Supaya tidak jadi pemicu, kita berharap banyak pada Rusia untuk mempercepat keadaan ini, sehingga jadi lebih damai,” sambung Gus Muhaimin.
Menurut Gus Muhaimin, suasana di Ukraina mengingatkan untuk membangun tata dunia baru yang lebih damai, tidak ada ketegangan militer antar negara.
“Tidak ada ketegangan antara barat dan timur, yang penting kita ingin Rusia menjadi motor utama lokomotif perdamaian tata dunia baru yang manusiawi, adil, demokratis, kemanusiaan dan damai,” papar Gus Muhaimin, yang juga Ketua Umum DPP PKB ini.
Di pertemuan tersebut, Gus Muhaimin berharap, tata dunia baru itu betul-betul adil, tidak terjadi perang di timur tengah maupun perang di Asia Selatan.
Berita Terkait
-
Efek Perang Rusia-Ukraina: Inflasi di Negara Industri, Kelaparan di Negara Miskin
-
Lewat KTT G20, Jokowi Bisa Bicara dengan Putin dan Joe Biden Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina
-
Bagaimana Seharusnya Sikap Indonesia Hadapi Tekanan Barat Soal Rencana Putin Hadiri KTT G20 di Bali?
-
Perang Rusia-Ukraina: Cerita Guru Perempuan Selamat dari Ledakan Bom
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos