Suara.com - Kemarahan Presiden Joko Widodo terhadap menteri-menterinya dalam rapat soal impor kemarin kembali jadi perbincangan. Bukan kali ini Presiden Jokowi marah-marah, sebelumnya sudah ada beberapa menteri dan pejabat pemerintahan yang terkena teguran. Simak kompilasinya berikut.
Permasalahan yang tak menemui solusi praktis dan efektif kerap membuat Presiden berang terhadap kinerja para bawahannya. Ia bahkan tak segan menegur langsung para pemangku jabatan yang dianggapnya tidak maksimal dalam bekerja.
Sebut saja kasus yang menimpa Setya Novanto, mantan Ketua DPR yang menjadi tersangka dalam kasus "Papa Minta Saham" dan membuat Jokowi murka saat dimintai keterangan soal kasus yang mencatut lembaga eksekutif negara tersebut.
Bukan hanya itu, berikut kasus yang membuat Jokowi geram dan menumpahkan emosinya saat kunjungan atau menyampaikan pidato.
1. Kasus Kenaikan BBM Papua
Tahun 2016 ketika Jokowi berkunjung ke Papua, banyak laporan masyarakat yang sampai kepadanya bahwa harga BBM di daerah Papua dan sekitarnya mencapai Rp 100 ribu per liter.
Mendengar aduan tersebut, Jokowi langsung menginstruksikan Ignasius Jonan yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri ESDM untuk membuat strategi agar mencegah terjadinya ketidakadilan tersebut kedepannya. Hal ini disampaikan oleh Jonan saat ditemui di gedung DPR, Kamis (20/10/2016) silam. Ia mengaku bahwa akan mengeluarkan peraturan menteri yang mengatur harga pasaran BBM yang sama rata.
2. Kasus Dwelling Time Belawan
Kasus lain yang membuat Jokowi berang adalah kasus dwelling time yang terjadi di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara pada tahun 2017 lalu. Dwelling time sendiri adalah waktu bongkar muat barang dari pelabuhan yang memakan waktu hingga 7 hari dan membuat banyak barang ekspor dan impor harus tertunda pengirimannya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional
Jokowi yang mengetahui kasus tersebut mengungkap sudah memberikan mandat kepada Kapolri saat itu, Tito Karnavian untuk membasmi para pelaku pungli yang menyebabkan dwelling time menjadi tambah lama.
"Kita tangkep saja kalau ada yang masih main-main seperti itu," ujarnya saat melakukan peresmian terminal Peti Kemas Kalibaru, Tanjung Priok pada Selasa (13/09/2017) silam.
3. Rapat koordinasi pengadaan barang dan jasa pemerintah 2020
Dalam rapat koordinasi yang dilakukan secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/11/2020) lalu, Jokowi mengungkapkan kekesalannya terhadap rendahnya akselerasi pengadaan barang dan jasa menggunakan APBN yang disebabkan oleh serapan pengadaan yang tidak kunjung meningkat tiap tahunnya.
Jokowi memperingatkan kepada para pejabat untuk mendalami permasalahan yang terjadi sehingga bisa meningkatkan dan memulihkan ekonomi Indonesia yang sempat ambruk akibat dilanda pandemi.
4. Kasus pembagian bansos
Tag
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional
-
Menteri Jokowi Sering Dimarahi tapi Tak Ada Perbaikan, Rocky Gerung Duga Kabinet Masokis, Senang 'Disiksa' di Depan Umum
-
CEK FAKTA: Beredar Kabar Fadli Zon Dipecat dari Kursi DPR, Benarkah?
-
3 Kelonggaran Jelang Lebaran 2022: Boleh Mudik dan Tidak Perlu Karantina
-
Dukung Kelompok Rentan, Kemensos Luncurkan Program Kesejahteraan Sosial secara Intensif
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG