Suara.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan berdasarkan data bakal ada 9 juta orang yang bakal mudik untuk merayakan hari raya Idul Fitri 2022 di kampung halaman.
Menurutnya, penanganan mudik di tengah pandemi Covid-19 tidak bisa lantas disamakan dengan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikannya karena melihat jumlah pemudik yang tidak sedikit. Dengan banyaknya orang yang akan mudik, otomatis mobilitas masyarakat juga akan turut meningkat.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit. Jangan dibandingkan nanti dengan acara-acara yang lain, misalnya MotoGP yang 60 ribu," kata Jokowi usai meninjau Candi Borobodur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022).
"Enggak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian booster juga terus dikejar," sambungnya.
Kendati demikian, Jokowi tidak mempermasalahkan apabila ada masyarakat yang hendak berlibur di momen Lebaran 2022.
Ia hanya berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Tidak masalah yang paling penting saat mudik, kemudian kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Kedua, sudah harus vaksin lengkap, ditambah vaksin penguat (booster), karena ini untuk melindungi kita semuanya, untuk menjaga kita semuanya," jelasnya.
Baca Juga: Warteg Boleh Buka Siang Saat Ramadhan, 7 Ruas Tol di Jakarta yang Terapkan Tilang Elektronik
Berita Terkait
-
General Motors Korea Akan Tambahkan Model Baru untuk Penuhi Permintaan Produk SUV
-
Mau Mudik Saat Lebaran? Yuk Jangan Tunda Suntik Vaksin Booster
-
Warteg Boleh Buka Siang Saat Ramadhan, 7 Ruas Tol di Jakarta yang Terapkan Tilang Elektronik
-
Terdampak Covid-19, Pekerja Seni Ini Sempat Jual Kue Teman hingga Dapat Rp1,5 Juta per Hari
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat