Suara.com - Berbagai pelanggaran protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di China marak terjadi dalam sebulan terakhir, bahkan seorang petugas menjadi korban amukan warga.
Seorang pria bermarga Wen diganjar hukuman penjara selama sembilan bulan karena menikam seorang petugas yang mengatur antrean tes massal PCR dan merusak berbagai fasilitas di Provinsi Liaoning.
Kejadian itu merupakan kasus kriminal prokes pertama pada tahun ini di China, tulis laman berita setempat yang dipantau dari Beijing, Sabtu (2/3/2022).
Di Provinsi Guangdong, seorang pria ditangkap setelah membantu meloloskan beberapa orang dari Hong Kong memasuki wilayah China daratan, seperti diberitakan GICExpat.
Pria berumur 36 tahun itu diketahui sangat memahami seluk-beluk rute penyelundupan orang di wilayah selatan China, yang terpisahkan oleh sungai kecil dengan Hong Kong.
Sementara itu, di Provinsi Fujian ratusan orang terpaksa menjalani karantina akibat seorang pria yang dinyatakan positif COVID-19 melarikan dari Shanghai.
Sebanyak 201 penumpang kereta api nomor D-3205 dari Shanghai menuju Putian, Provinsi Fujian, pada 28 Maret dinyatakan sebagai kontak dekat pria itu dan wajib karantina.
Istri dan seorang sopir taksi hasil tes PCR-nya positif akibat tertular pria tersebut.
Dia pergi ke Shanghai pada 15 Maret. Sepuluh hari kemudian, pria itu mengalami gejala flu. Pada 27 Maret hasilnya positif, namun dia tetap saja pulang ke Putin naik kereta api keesokan harinya.
Baca Juga: Viral, Nakes Lakukan Tes Covid-19 Pada Ikan Hidup, Netizen: Jika Positif Akan Dikarantina?
Kasus tersebut menyita perhatian para pengguna akun Weibo di China.
Seorang dokter di Shanghai dibesbatugaskan karena menolak meminjamkan alat kesehatannya kepada seorang penderita asma di kawasan permukiman tertutup. Pasien tersebut akhirnya meninggal karena terlambat ditangani.
Pada Jumat (1/4), di China terdapat 2.086 kasus baru, naik dari Kamis (31/3) yang hanya 1.787 kasus baru, menurut data yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Sabtu.
Kasus baru yang diidentifikasi sebagai kasus Omicron lokal terbanyak berasal dari Jilin dengan 1.730 kasus, Shanghai (260), dan Heilongjiang (21). (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Viral, Nakes Lakukan Tes Covid-19 Pada Ikan Hidup, Netizen: Jika Positif Akan Dikarantina?
-
Tingkatkan Cakupan Vaksinasi Lansia, China Tawarkan Insentif Sekaligus Sanksi
-
Manuver 'Intimidasi' Kapal Tiongkok Bikin Filipina Geram, Laut China Selatan Memanas
-
Islam Nusantara Bukan Aliran Agama Baru, Said Aqil: Berasal dari Berabagai Sumber, Termasuk China
-
Presiden China Xi JinpingBerharap Pertemuan Para Menlu Buahkan Damai Bagi Afghanistan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka