Suara.com - Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN), Budi Gunawan mengaggap kenaikan harga BBM bisa menjadi momentum bagi msyarakat untuk menyesuaikan gaya hidup. Seperti memulai gaya hidup sehat dan sesuai kemampuan masing-masing.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Budi menjelaskan, kebijakan kenaikan harga BBM terpaksa diambil menyusul meningginya harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina.
Hal itu tentu sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat. Apalagi, kondisi perekonomian rakyat saat ini juga sedang susah, dengan dihimpit harga pangan dan berusaha bangkit dari pandemi Covid-19.
Budi Gunawan mengakui kenaikan ini akan berdampak tak langsung pada biaya hidup masyarakat. Apalagi, hal ini akan memicu kenaikan komoditas lain.
Ia pun memberikan solusi bagi masyarakat untuk memulai beradaptasi dengan gaya hidup sehat. Selain itu, Budi menyarankan agar gaya hidup disesuaikan dengan kemampuan rill masing-masing, dengan tidak terpengaruh budaya konsumerisme modern.
“Solusi paling substantif bagi masyarakat untuk menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," saran Budi dalam keterangannya, Senin (4/4/2022).
"Solusi ini tidak hanya baik bagi setiap individu masyarakat, tetapi juga baik bagi Bangsa; karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang terkikis desakan budaya konsumerisme modern,” lanjutnya.
Adapun adaptasi gaya hidup yang dimaksud antara lain mencoret barang tidak penting dari pengeluaran rutin. Contohnya seperti rokok, kudapan tak sehat, shopping, hingga perjalanan tidak penting atau pelesiran yang boros.
Selain itu, solusi lain adalah berhenti membeli barang secara kredit, memaksimalkan sistem work from home. Jika memungkinan, masyarakat juga diminta memanfaatkan sepeda atau jalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh.
Baca Juga: Harga BBM Pertamax Naik, Badan Intelijen Negara Minta Masyarakat Naik Sepeda atau Jalan Kaki
Selain menghemat biaya, semua langkah itu dinilainya juga membuat anggota keluarga lebih sehat.
Menurutnya, memaksakan harga murah (mitigasi) sia-sia. Pasalnya, hal itu beresiko menguras Pertamina dan juga mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.
"Dalam proses pengambilan keputusan adaptasi ini, pemerintah sangat memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah," kata Budi.
"Karena itulah BBM yang naik adalah Pertamax, jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas. Sementara jenis Pertalite yang dikonsumsi mayoritas masyarakat bawah harganya tetap dan kini justru disubsidi," imbuhnya.
Budi menjelaskan, kenaikan harga Pertamax tidak dilepas ke harga keekonomiannya yang kini sekitar Rp16.000. Pemerintah sendiri dinilainya masih berusaha melindungi masyarakat.
Hal ini terbukti dengan harga Pertamax yang tidak disamakan harga di negara tetangga, yang berkisar Rp20.000-Rp30.000. Karena itu, Budi menilai harga Pertamax naik ke kisaran harga Rp12.500-Rp13.500 masih relatif terjangkau bagi para pemilik mobil mahal.
Berita Terkait
-
Harga BBM Pertamax Naik, Badan Intelijen Negara Minta Masyarakat Naik Sepeda atau Jalan Kaki
-
Harga BBM Pertamax Naik, Badan Intelijen Negara Ajak Masyarakat Lakukan Ini
-
Air Mata Puan Maharani Saat Tolak BBM Era SBY Disorot, Pengamat: Pencitraan Semata
-
Sambut Ramadan, Instagram Puan Maharani Dibanjiri 'Tangisan Harga BBM Naik' oleh Warganet
-
Publik Mengorek Kembali Video Lawas Nyanyian Megawati soal BBM Naik Tinggi: Orang Pintar Tarik Subsidi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia
-
Kahiyang Ayu Ajak Anak PAUD Amalkan Ikrar Anak Indonesia Hebat 2025
-
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII: Profil, Silsilah, dan Karier Politik