“Pilpres itu ada syaratnya, pertama menurut Undang-Undang Dasar, dipilih sekali, baru diperpanjang sekali, jadi dua kali. Kalau mau ditambah, artinya harus ada amandemen Undang-Undang Dasar. Ini yang konstitusional,” kata Zulhas.
4. Big Data Ala Luhut
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, semakin memanaskan wacana penundaan Pemilu 2024. Dia mengklaim punya big data yang menyebut ada 110 juta warga yang ingin pemilu ditunda untuk menjaga kondisi sosial politik dan ekonomi. Hal itu disampaikan Luhut dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3/2022).
“Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu,” ujarnya.
5. Apdesi Turun Gunung
Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) pimpinan Surta Wijaya ikut bermain api dalam wacana penundaan Pemilu 2024. Dalam acara Silatnas Apdesi pada akhir Maret 2022, sejumlah kepala desa meneriakkan tiga periode saat Presiden Jokowi meninggalkan acara.
Apdesi sendiri sempat ingin berdeklarasi untuk Jokowi tiga periode di acara tersebut sebelum dilarang oleh Luhut. Gerakan Apdesi versi Surta Wijaya ini bikin geram Apdesi pimpinan Arifin Abdul Majid yang sudah memiliki SK Kemenkumham.
6. Bahlil Kembali Bersuara
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, kembali berbicara ihwal usulan penundaan gelaran Pemilu 2024 bulan lalu. Dia mengklaim stabilitas politik berdampak positif bagi dunia investasi. Bahlil menilai kepastian terkait usulan penundaan pemilu dapat menguntungkan pengusaha. Hal itu dengan catatan usulan penundaan Pemilu ditindaklanjuti sesuai mekanisme UU.
Baca Juga: Jokowi Larang Menteri Bicara Presiden 3 Periode, PKS: Agak Lucu...
Dengan catatan, kata dia, usulan penundaan Pemilu ditindaklanjuti sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku.
7. Jokowi Ambil Sikap
Presiden Jokowi akhirnya melarang para menterinya berbicara tentang penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden setelah isu tersebut bergulir liar sejak awal tahun 2022. Jokowi meminta para menteri sensitif dan punya rasa empati pada kesulitan rakyat.
“Jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit, sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah dalam menghadapi krisis dan inflasi,” kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna pada Selasa (5/4/2022).
Di akhir pidato, Jokowi meminta para menteri tidak bikin polemik di masyarakat. Larangan itu termasuk soal polemik penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. “Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan. Ndak,” tegas Presiden.
Kontributor : Alan Aliarcham
Tag
Berita Terkait
-
Dihadang Masuk ke Gedung DPRD Sumsel, BEM Se-Sumsel Kecewa: Jika Tidak Boleh Masuk, Kami Blokir Jalan
-
Jokowi Memang Bisa Larang Menteri Teriak Penundaan Pemilu, Tapi Tak Berlaku untuk Rakyat
-
Puji Prabowo, Buya Arrazy Sebut Tak Coblos Jokowi di Pilpres 2019, Warganet: Benar Kata Gus Dur, Dia yang Paling Ikhlas
-
Jokowi Larang Menteri Bicara Presiden 3 Periode, PKS: Agak Lucu...
-
Jokowi Larang Menteri Bicara Soal Penundaan Pemilu, JoMan: Bukti Presiden Demokratis
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta