Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Kementerian Luar Negeri dalam membantu memperkuat pertahanan nasional melalui diplomasi dan kerja sama dengan negara lain.
Oleh karena itu, Prabowo menyampaikan sinergi antara Kemhan dan Kemlu perlu terus dijaga dan ditingkatkan.
Demi menjaga sinergi itu, Prabowo pada Jumat (8/4) menemui langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Keduanya di ruang kerja Menlu pun membahas berbagai kerja sama internasional yang telah terjalin antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Prabowo berharap kerja sama itu dapat menjadi cara mewujudkan berbagai kepentingan nasional terutama pada aspek pertahanan dan ketahanan.
Menhan dalam pertemuan yang sama juga menyoroti situasi pertahanan negara jadi faktor yang menentukan bagaimana kerja sama itu terbentuk dan terjalin ke depannya.
Retno Marsudi kepada Prabowo menyampaikan harapan Kementerian Pertahanan dapat membantu mewujudkan berbagai prioritas politik luar negeri Indonesia, di antaranya menjaga stabilitas keamanan dunia, memperkuat budaya penyelesaian konflik melalui jalur damai, menjaga ekosistem perdamaian, dan mengoptimalkan peran Indonesia dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Kementerian Luar Negeri juga akan terus aktif membantu Kemhan menangani berbagai tantangan keamanan dan pertahanan nasional.
“Kemlu akan turut melaksanakan pendekatan komprehensif dalam membantu penanganan isu keamanan terkait kejahatan transnasional seperti illegal fishing (tangkap ikan ilegal), drugs trafficking (penyelundupan narkoba), terrorism movement (terorisme), penyelundupan senjata, hingga perdagangan manusia internasional,” kata Menlu sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Biro Humas Setjen Kemhan.
Menhan dan Menlu memiliki tugas yang kerap beririsan terutama dalam mengupayakan adanya pertemuan 2+2 bersama negara lain.
Dalam pertemuan itu, Retno dan Prabowo bertemu dengan menteri luar negeri dan menteri pertahanan negara lain untuk membahas secara khusus peningkatan kerja sama bidang keamanan dan pertahanan.
Indonesia pada tahun lalu menggelar pertemuan 2+2 bersama Jepang dan Australia.
Pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Jepang yang berlangsung di Tokyo, Jepang, pada 28-30 Maret 2021 menghasilkan salah satunya kesepakatan bahwa dua negara berkomitmen menjaga stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan dan dunia.
Kemudian, pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Australia berlangsung di Jakarta pada 9 September 2021.
Indonesia dan Australia pada pertemuan 2+2 ketujuh itu menyepakati empat nota kesepahaman (MoU) yang mencakup kerja sama trilateral dengan negara-negara di kawasan Pasifik, penanggulangan terorisme dan ekstremisme, kerja sama siber, serta kerja sama bidang pertahanan yang diteken oleh Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton.
Berita Terkait
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Bukan Silaturahmi Biasa, Eks BIN Duga Tujuan Jokowi Temui Prabowo untuk Menagih Utang Politik
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD