Suara.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mewanti-wanti menteri-menteri di kabinet tidak menginvasi wilayah kerja lain. Sebab ia menilai menteri yang merambah kerja di luar tupoksinya hanya akan membuat kegaduhan.
Selain timbulkan kegaduhan, sikap menteri yang demikian dikatakan LaNyalla dapat memicu kemarahan rakyat.
Karena itu LaNyalla meminta para menteri fokus bekerja sesuai bidang dan tidak mengurusi yang bukan ranah kerjanya.
"Para menteri dibayar dari uang rakyat, seharusnya imbal baliknya adalah bekerja untuk rakyat. Bukan membuat kegaduhan dengan membuat wacana yang menabrak aturan dan Konstitusi," kata LaNyalla dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).
LaNyalla lantas menyoroti sikap sejumlah menteri yang juga sempat mencuri perhatian publik lantaran bicara menyoal penundaan Pemilu. Menteri yang disorot itu mulai dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Misalnya menteri investasi, dia harus memastikan investasi di Indonesia karena kita perlu membangun. Lalu menko marves harus memastikan kemajuan kemaritiman. Konsen saja di situ supaya jelas kinerjanya," kata LaNyalla.
Menurut LaNyalla saat ini yang dibutuhkan rakyat ialah pembuktian kinerja dari para menteri-menteri. Terlebih dengan kondisi sekarang di mana harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikkan.
LaNyalla meminta para pembantu presiden lebih fokus dalam memberikan kepastian stabilisasi harga pokok, pertumbuhan ekonomi dan juga serapan tenaga kerja korban PHK.
"Jadi sudahlah, konsisten saja dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Jangan membuat wacana sesat yang kemudian jadi bola liar, apalagi sibuk kampanye dan roadshow ke sana kemari di luar tupoksi kementerian,” tandasnya.
Baca Juga: Luhut Ngaku Nggak Pernah Usul Soal Jokowi 3 Periode: Siapa yang Bilang Begitu?
Berita Terkait
-
Luhut Tak Bisa Berikan Big Data ke Mahasiswa UI, Warganet Beri Komentar Menohok: Cuma Mau Sama Corbuzier
-
Luhut Ngaku Nggak Pernah Usul Soal Jokowi 3 Periode: Siapa yang Bilang Begitu?
-
Refly Harun Sampaikan Kritik Keras Soal Big Data Milik Luhut Binsar, Begini Katanya
-
Luhut Dapat Segundang Jabatan, DPP PDIP: Pak Jokowi Mestinya Bagi-bagi Kekuasaan, Jangan ke Satu Orang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional