Suara.com - Hanya reruntuhan bangunan dan abu, hampir tak ada yang tersisa dari pembakaran permukiman di Bin, salah satu desa di Myanmar tengah. Aksi junta militer mendorong perpindahan penduduk secara massal, kata kelompok aktivis.
Bin adalah salah satu dari ratusan desa yang sebagian atau seluruhnya dibakar oleh militer Myanmar sejak awal tahun ini.
Lebih dari 5.500 bangunan diratakan saat tentara junta mencoba menekan oposisi terhadap kudeta tahun 2021, menurut laporan media yang dikumpulkan oleh kelompok aktivis Data For Myanmar.
Puluhan citra satelit yang ditinjau oleh Reuters, yang dipasok oleh perusahaan pencitraan Bumi Amerika Serikat, Planet Labs, dan badan antariksa NASA, menunjukkan potret desa-desa yang dibakar di bagian tengah negara itu.
Foto-foto tersebut sebagian besar mengonfirmasi laporan media lokal, menjadikannya salah satu bukti terkuat hingga saat ini bahwa militer melakukan pembakaran secara meluas untuk meningkatkan serangannya terhadap perlawanan di wilayah Sagaing tengah, di mana penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa ada oposisi bersenjata yang melawan junta.
"Ini adalah kampanye teror," kata Tom Andrews, utusan khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, kepada Reuters.
"Jika Anda tinggal di daerah atau desa yang menurut mereka (junta) sangat mendukung oposisi, maka Anda, dalam pandangan mereka, adalah musuh." Andrews, yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan beberapa saksi dan orang lain yang memberinya informasi di lapangan.
Dia mengatakan orang-orang ini mengatakan kepadanya bahwa militer telah meningkatkan serangan di Sagaing selama beberapa bulan terakhir, di mana pasukan tentara memimpin serangan darat dan jet menyerang melalui udara.
Militer Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar untuk laporan ini. Selama beberapa bulan terakhir, junta justru menuduh pasukan oposisi membakar desa, tanpa menunjukkan bukti.
Baca Juga: Rayakan Tahun Baru Buddha, Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan
Militer dan milisi pro-militer telah membakar desa-desa di Myanmar tengah hampir setiap hari sejak Desember 2021, menurut laporan dari BBC Burma dan media lokal yang dikumpulkan oleh Data For Myanmar dan dilihat oleh Reuters.
Serangan militer dan pembakaran permukiman telah menyebabkan perpindahan besar-besaran, kata penduduk kepada Reuters. Lebih dari 52.000 orang meninggalkan rumah mereka pada minggu terakhir bulan Februari lalu, menurut PBB.
Aksi pembakaran rumah warga baru-baru ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di jantung pusat kota yang dulunya damai, di mana sebagian besar penduduk beragama Buddha.
Selama setahun terakhir, wilayah tersebut telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan junta dan kelompok-kelompok yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) dan sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang digulingkan dalam kudeta.
Junta telah menyatakan NUG dan PDF ilegal dan mencap mereka teroris. Hancur dalam waktu yang singkat Bin dibakar oleh militer pada 31 Januari lalu, menurut tujuh warga yang berbicara kepada Reuters.
Foto-foto dan video yang diambil oleh penduduk setempat pada hari-hari berikutnya menunjukkan penduduk desa memilih jalan mereka melalui tanah kosong yang terbakar.
Berita Terkait
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Patrick Kluivert Dipecat, Siapa Pemegang Hak Pilih Pelatih Timnas Indonesia di FIFA The Best Awards
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG