Suara.com - Konstelasi menuju Pemilu 2024 kian hangat setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta terang-terangan mendukung Anies Baswedan sebagai presiden selanjutnya. Sejumlah kalangan melihat Anies lebih demokratis dalam mengelola pemerintahan, termasuk Ray Rangkuti.
Direktur Lingkar Madani Indonesia itu cukup terkejut dengan kemampuan Anies membawa DKI Jakarta sebagai daerah dengan indeks demokrasi terbaik di Indonesia versi BPS. Sejak Anies menjabat Gubernur DKI, indeks demokrasi wilayah tersebut terus merangkak naik.
“DKI mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan indeks demokrasi. [DKI] terus nomor satu, naik terus ratingnya, meski ada satu poin yang menurun yakni kebebasan sipil. Tapi yang lain naik,” ujar Ray dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun Official, Senin (18/4/2022).
Kemampuan Anies mengelola demokrasi dinilai cukup istimewa mengingat keterpilihannya dalam Pilgub DKI 2017 banyak diwarnai isu SARA. Namun ketika terpilih, Ray menilai Anies mampu merangkul semua kalangan dan menjaga persatuan antarwarga DKI Jakarta. Kemampuan menjaga demokrasi itu justru yang semakin sulit ditemukan pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo.
“Anies memenangi pilkada penuh dengan intrik SARA, tapi empat tahun kepemimpinannya relatif demokratis. Namun ada presiden yang dipilih dengan harapan mampu menjaga demokrasi dan kebhinekaan, tapi setelah terpilih dua kali, indeks demokrasi [Indonesia] malah menurun,” ujar pengamat politik asal Mandailing Natal itu.
Dia mengaku belum menemukan alasan sahih kenapa Pilkada 2017 yang penuh isu SARA justru mampu melahirkan pemimpin demokratis. Di sisi lain, pemipin yang digadang-gadang mampu mengembangkan demokrasi justru membawa demokrasi di ambang kebangkrutan. Ray melihat pemerintahan Jokowi pada periode kedua memiliki dua catatan erah, salah satunya ancaman terhadap kebebasan sipil.
“Ada dua aspek menakutkan, menguatnya nepotisme politik, bahkan dipraktikkan oleh keluarga Jokowi. Kedua ancaman terhadap kebebasan sipil. Bagi saya, kebebasan adalah harkat tertinggi dari kemanusiaan,” kata dia.
Lebih lanjut, Ray melihat ada kecenderungan fanatisme buta dari sebagian pendukung Jokowi yang membuat mereka tak bisa melihat dengan fair realitas yang ada. Menurut Ray, pemilih Jokowi memiliki kontrak janji pada yang dipilih, bukan kontrak mati. Sehingga pemilih berhak mengkritik apabila ada kebijakan yang dianggap tak sesuai dengan kontrak awal.
“Kita sering terbelah karena kontrak mati. Itu enggak boleh lagi diajarkan sama pemilih. Kontrak ya berdasarkan janji, kontrak janji atau kontrak visi. Kalau enggak dijalankan ya kritik dia, awasi dia. Itulah sikap pemilih yang rasional,” ujarnya.
Baca Juga: 10 Kritik Tajam Tsamara Amany untuk Anies Baswedan Sebelum Mundur dari PSI
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai