Suara.com - Polda Metro Jaya akan melakukan filterisasi terhadap kendaraan yang dicurigai membawa massa aksi demonstrasi. Filterisasi dilakukan untuk mengantisipasi adanya massa gelap alias penyusup yang hendak memicu keonaran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, filterisasi akan dilakukan di titik-titik perbatasan wilayah Jakarta. Selain itu, di sekitar titik lokasi aksi, yakni sekitar Istana Negara dan Gedung DPR RI.
"Kegiatan filterisasi yang kita lakukan ini tujuannya adalah agar menghindari adanya penyusupan dari orang lain," kata Zulpan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2022).
Sejauh ini, kata Zulpan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan kegiatan aksi demonstrasi dari tujuh kelompok buruh dan mahasiswa. Dua di antaranya, yakni Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Zulpan memastikan massa di luar dari tujuh kelompok buruh dan mahasiswa yang telah memberikan surat pemberitahuan aksi akan diputar balik.
"Kalau tidak memiliki surat pemberitahuan, maka tidak kita berikan akses untuk memasuki lokasi unjuk rasa," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Zulpan menyebut total personel yang diterjunkan berjumlah 9.915. Mereka merupakan personel gabungan dari Polri, TNI dan pemerintah daerah.
"Itu terdiri dari Polri dan juga TNI dalam hal ini Kodam Jaya 1.440 personel dan ada juga dari Satpol PP" pungkasnya.
Baca Juga: Jaga Demo Buruh-Mahasiswa Hari Ini, Polda Metro Kerahkan 9.915 Personel Aparat Gabungan Polri-TNI
Berita Terkait
-
Jaga Demo Buruh-Mahasiswa Hari Ini, Polda Metro Kerahkan 9.915 Personel Aparat Gabungan Polri-TNI
-
Situasi Terkini Gedung DPR RI Jelang Aksi Unjuk Rasa Buruh-Mahasiswa
-
Jalan Sekitar Istana Dan Gedung DPR Ditutup Jelang Demo Mahasiswa, Berikut Titik Pengalihannya
-
Daftar Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Karena Demo Mahasiswa di Gedung DPR dan Istana Merdeka Kamis Pagi Ini
-
Ada Demo Mahasiswa, Simak Rekayasa Lalin di Sekitar DPR dan Istana
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu