Suara.com - Pengamat politik Jerry Massie menilai kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Jerry Massie menilai bahwa Lutfi gagal menangani permasalahan minyak goreng di Indonesia.
Jerry berpendapat bahwa tidak masuk akal pernyataan pejabat Kemendag terkait tidak ada masalah di lapangan.
"Tidak masuk akal. Di lapangan banyak orang pada antre (minyak goreng, red) berdesak-desakan," kata Jerry, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (25/4/2022).
Jerry menyebut kondisi kelangkaan minyak goreng seperti pada tahun 1965.
Pada saat itu, kelangkaan minyak goreng membuat masyarakat antre untuk bisa berebutan mendapatkan minyak tanah.
Kondisi ini membuat Jerry Massie merasa heran karena Indonesia diketahui salah satu negara penghasil minyak sawit di dunia.
"Ironis. Indonesia, kan, salah satu negara penghasil minyak sawit crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Kenapa langka dan mahal harganya?" jelasnya.
Tak hanya itu, Jerry Massie kemudian mengatakan bahwa kondisi kelangkaan minyak goreng tak bisa lepas dari buruknya kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Menurutnya, kontrol pemerintah terkait minyak goreng sangat lemah.
Baca Juga: Tolak Gugatan MAKI ke Mendag Lutfi soal Kelangkaan Minyak Goreng, Hakim: Sangat Prematur
"Kontrol pemerintah memang sangat lemah dan kinerja Mendag Lutfi ini sangat buruk. Lebih baik dia mundur kalau tidak bisa menangani perdagangan dalam negeri," ungkapnya.
Jerry mengaku tidak yakin bahwa Indoensia akan menjadi negara maju pada 2045.
Oleh karena itu, Jerry meminta Jokowi untuk mencari menteri yang lebih baik.
Menteri tersebut harus bisa mengatasi masalah di sektor perdagangan.
Tag
Berita Terkait
-
Game Lokal Dorong Utilisasi Aset Kripto di Indonesia
-
Dunia Mulai Panik, Indonesia Hentikan Ekspor CPO Saat Minyak Bunga Matahari Langka Akibat Perang
-
Buntut Penetapan Tersangka Mafia Minyak Goreng, DPD Desak BPK Audit BPDPKS
-
Tolak Gugatan MAKI ke Mendag Lutfi soal Kelangkaan Minyak Goreng, Hakim: Sangat Prematur
-
Saham Sawit Rontok Berjamaah Dihantam Larangan Ekspor CPO, Buy or Bye?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung