Saat itu ia tinggal di rumah tepi danau era kolonial milik keluarganya di Yangon dan secara teratur memberikan pidato kepada orang banyak di sisi dalam pagar tamannya.
Setara penjara seumur hidup
"Hari-hari Aung San Suu Kyi sebagai seorang perempuan yang merdeka secara efektif telah berakhir. Junta Myanmar dan pengadilan negara itu seiring sejalan untuk menjatuhkan hukuman kepada Aung San Suu Kyi yang pada akhirnya bisa setara dengan hukuman seumur hidup, mengingat usianya yang sudah lanjut," kata Phil Robertson, Deputi Direktur Asia di Human Rights Watch.
"Hukuman atas tuduhan korupsi palsu ini semakin menumpuk selama bertahun-tahun di balik jeruji besi. Sayangnya, ada lebih banyak lagi dalam beberapa bulan mendatang, dengan banyak persidangan tambahan atas tuduhan kriminal lainnya yang akan menyusul," tambah Phil Robertson.
Suu Kyi ditangkap pada 1 Februari tahun lalu, beberapa jam sebelum militer menggulingkan para pemimpin sipil yang terpilih secara demokratis dan mengembalikan Myanmar ke bawah kekuasaan militer.
Situasi politik di Myanmar kacau balau sejak kudeta militer. Pihak militer pun berjuang membungkam protes damai dan gerakan perlawanan sipil, serta perlawanan bersenjata oleh milisi anti-junta di seluruh negeri.
Menurut kelompok hak asasi Assistance Association for Political Prisoners atau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yang mendokumentasikan pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia, setidaknya 1.700 orang tewas, dan lebih dari 13.000 orang ditangkap sejak kudeta. ae/vlz (Reuters, dpa, AFP)
Berita Terkait
-
Motor Bekas Harga di Bawah Rp10 Juta yang Masih Layak Pakai di 2025
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Pep Guardiola Berencana Istirahatkan Erling Haaland Lawan Swansea City
-
Kiper Inter Milan Terlibat Kecelakaan, Menewaskan Lansia 81 Tahun
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi