Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan usul kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan monitoring kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2022 pada 25 hari ke depan. Hal tersebut diusulkan karena belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Budi menjelaskan, pada Perayaan Lebaran dan liburan Natal serta Tahun Baru memberikan dampak naiknya kasus Covid-19 pada 27 hingga 34 hari selanjutnya. Karena saat ini terhitung baru sepekan, Budi mengusulkan kepada Kepala Negara untuk memonitoring pada beberapa pekan nanti.
"Kami mengusulkan kepada bapak presiden kita tunggu dulu sekitar 20-25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan Lebaran dan Natal, Tahun Baru sebelumnya itu yang kami sampaikan ke beliau," jelas Budi saat konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang sudah berpartisipasi untuk turunnya kasus konfirmasi Covid-19. Namun, ia menyebut saat ini pihaknya masih berada di fase monitoring dengan waspada dan hati-hati.
Monitoring kerap dilakukan Kemenkes untuk mewaspadai adanya varian baru Covid-19 di dunia. Pasalnya, sejumlah varian baru Covid-19 memberikan dampak naiknya jumlah kasus konfirmasi di beberapa negara.
"Di negara lain seperti Inggris, India, varian BA2 ini sudah dominan tapi kasusnya tidak naik secara pesat sama seperti di Indonesia," ucapnya.
"Kami mengamati ada satu negara di Afrika Selatan yang ada kenaikan sedikit dan itu disebabkan adanya varian baru BA4 dan BA5 tapi karena memang kenaikannya masih sedikit jumlahnya juga belum banyak. Kita juga terus melakukan monitoring hersama dengan WHO mengenai varian baru ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden