Suara.com - Kenapa Stadion Jakarta Internasional tidak menggunakan nama dari bahasa Indonesia? Kini JIS menggunakan nama Jakarta International Stadium sebagai nama resmi. Hal itu pun dijawab oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Jawabannya sedernama, sebab Jakarta merupakan kota bertaraf internasional.
"Bukan cuma ibu kota, Jakarta ini sudah menjadi kota bertaraf dunia," kata Riza Patria di Jakarta, Rabu.
JIS sebelumnya sudah diluncurkan awal atau "soft launching" pada 19 April 2022 saat perhelatan Internasional Youth Champhionship (IYC).
Riza pun mempersilakan masyarakat memberikan masukan terkait penamaan JIS.
"Silakan saja masukan dari masyarakat terkait penamaan JIS yang sementara ini masih menggunakan bahasa asing," imbuhnya.
JIS sementara ini masih menggunakan bahasa asing, namun pihaknya akan memutuskan yang terbaik.
"Silakan masukan-masukan yang saya kira perlu menjadi perhatian bersama. Sekali lagi kami akan putuskan sebaik mungkin," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD DKI Syarif mengatakan dengan adanya peraturan tersebut maka kepala daerah wajib mematuhinya.
Baca Juga: PSI Sarankan Pemilihan Nama JIS Gunakan Sistem Voting, Wagub DKI: Kita Akan Putuskan Sebaik Mungkin
"Bunyinya wajib itu berarti kepala daerah kan di undang-undang kewajibannya menjalankan peraturan undang-undang yang berlaku," ucap Politikus Gerindra itu.
Namun, karena sudah terlanjur menggunakan nama bahasa Inggris JIS, ia mengusulkan nama tetap JIS namun ditambah bahasa Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendorong partisipasi publik untuk penamaan JIS.
Ia juga mengharapkan adanya penyesuaian nama karena pembangunan stadion seluas sekitar 23 hektare itu menggunakan anggaran negara dan daerah.
"Kalau nama bisa dari partisipasi publik, voting saja jadi ada beberapa nama yang masyarakat bisa pilih jadi bisa mengajak masyarakat memiliki rasa kepedulian terhadap stadion itu," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
3 Stadion Calon Markas Timnas Indonesia Selain GBK
-
Persija Jakarta Kena Getah Ganti Kerugian Kerusakan JIS, Bung Ferry Ingatkan Jakmania
-
Diksi Pejabat Tidak Santun: Ini Alasan Pentingnya Mapel Bahasa Indonesia
-
Timnas Indonesia Cuma Pinjam JIS dari Persija, Jakmania Tak Usah Khawatir?
-
Timnas Indonesia Tahun Depan Pakai JIS, Persija Jakarta Kembali Terusir?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam