Suara.com - Kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam membangung Kampung Susun Bayam mendapat pujian. Pengamat menilai pembangunan kampung tersebut merupakan ide yang bagus.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, pujian tersebut disampaikan oleh pengamat politik Jerry Massie. Ia menyebut ide Anies dalam membangun Kampung Susun Bayam yang sebelumnya tergusur sangat bagus.
“Saya kira ini ide bagus,” puji Jerry dilansir, Rabu (11/5/2022).
Sebelumnya, Mantan Pendidikan dan Kebudayaan tersebut telah meletakkan batu pertama dalam pembangunan Kampung Susun Bayam pada Sabtu (7/5/2022).
Diketahui kampung tersebut sempat digusur karena berselebahan dengan Jakarta International Stadium (JIS).
Jerry menilai, sosok Gubernur DKI Jakarta tersebut memang memiliki kemampuan yang baik terkait urusan menyejahterakan masyarakat. Ia memuji hasil rancangan Anies dalam membangun Kampung Susun Bayam.
“Anies memang jago soal urusan public policy, apalagi kampung rancangannya ini sangat bagus,” ucapnya.
Jerry menyebut sentuhan gaya tradisional-modern Kampung Susun Bayam itu sangat cocok disandingkan dengan stadion JIS yang bertaraf internasional.
Sementara itu, Anies mengatakan harapannya terkait permukiman seluas 11,8 hektar tersebut. Ia berharap Kampung Susun Bayam bisa selesai tepat waktu pada September 2022 dengan kualitas yang baik.
Baca Juga: Penamaan JIS Masih Pakai Bahasa Asing, Wagub DKI: Jakarta Sudah Jadi Kota Bertaraf Dunia
Kampung Susun Bayam terdiri dari tiga blok gedung dan empat lantai. Rencananya, rumah susun itu akan diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga.
Selain itu, akan ada tiga unit hunian khusus difabel, sehingga totalnya menjadi 138 unit hunian.
"Bukan hanya hunian, tetapi penghidupannya direncanakan dengan melibatkan semua," tutur Anies Baswedan.
Berita Terkait
-
Penamaan JIS Masih Pakai Bahasa Asing, Wagub DKI: Jakarta Sudah Jadi Kota Bertaraf Dunia
-
Muncul Wacana Nama Anies Baswedan Gantikan Sebutan JIS, Wagub Jakarta: Tidak Sejauh Itu
-
Kenapa Stadion Baru Jakarta JIS Pakai Nama Bahasa Inggris Jakarta International Stadium? Kenapa Tidak Bahasa Indonesia?
-
PSI Sarankan Pemilihan Nama JIS Gunakan Sistem Voting, Wagub DKI: Kita Akan Putuskan Sebaik Mungkin
-
Disinggung JIS Gunakan Nama Asing, Begini Pembelaan Wagub Riza Patria: Jakarta Ini Kota Dunia
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?