Suara.com - Bukan Elon Musk namanya jika hidup tanpa ide dan kontroversi yang sering ia kemukakan di publik. Sejumlah skandalnya pun ikut menjadi konsumsi publik. Sebagai seorang CEO, Elon tentu memiliki banyak relasi dari berbagai negara.
Demi mempertahankan eksistensi perusahaan kawakannya, tak jarang Elon berusaha mendekatkan diri kepada pejabat negara dan berniat untuk berinvestasi atau bekerjasama dengan mereka untuk menjalankan bisnisnya di berbagai belahan dunia.
Namun, tidak semua orang menyambut baik niatnya ini, apalagi beberapa kebijakannya berkenaan dengan kedaulatan negara. Berikut sejumlah negara yang sempat kecam aksi dan ide gila Elon Musk.
1. Rusia
Kepala Badan Antariksa Rusia,Dmitry Rogozin mengecam CEO Tesla ini karena diduga memberikan pasokan internet terhadap pihak Ukraina melalui starlink. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat konflik Rusia dan Ukraina sedang panas panasnya dan Elon diduga memberikan akses komunikasi militer terhadap Ukraina. Bahkan, Rogozin tak segan menyebut Elon sebagai "iblis kecil".
2. China
Ulah Elon Musk dan ide gilanya seolah tak pernah habis. Pada akhir tahun 2021 kemarin, satelit SpaceX milik Elon diketahui hampir menabrak satelit milik China, Tiangong. Hal ini diungkap oleh pihak Beijing yang melaporkan kasus ini kepada PBB. Akibatnya, satelit Tiangong harus mengambil kontrol preventif demi menghindari tragedi yang sama.
3. Jepang
Baru baru ini, Elon juga dikecam oleh warga Jepang karena menyebut negara Jepang akan punah akibat angka kelahiran bayi di Jepang yang tidak meningkat. Elon yang saat itu merespons sebuah artikel Jepang yang mengunggah data soal penurunan populasi masyarakat Jepang hingga tahun 2021.
Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Mau Ketemu Elon Musk di AS, Namun Jadwalnya Masih Belum Ditentukan
Komentar ini membuat banyak warganet mengecam komentar Elon dan dianggap terlalu awam untuk membahas hal ini. Di sisi lain, beberapa warganet menanggapi pendapat Elon dengan positif. Mereka malah meminta Elon untuk memberikan saran dan menyampaikan keluhan soal populasi tersebut kepada pemerintah Jepang.
CEO Tesla ini memang banyak mengomentari hal yang bisa menimbulkan kontroversi. Tak hanya soal kenegaraan, Elon bahkan pernah mengemukakan bahwa dirinya sedang mengembangkan teknologi penanaman chip di otak manusia.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Indonesia Hadapi China di Perempat Final Piala Thomas 2022
-
Line Up Indonesia vs China Uber Cup 2022, Perebutan Poin Quarterfinal!
-
Kebakaran Melanda Wilayah Rusia, Dilaporkan 8 Orang Meninggal
-
LIPSUS: Wawancara Dubes Ukraina (Part 2): Indonesia Tolong Aktif Bantu Kami!
-
LIPSUS, Dubes Rusia: Kekejaman Neo Nazi Ukraina dan Ancaman 3 Menit Nuklir NATO (Part 1)
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa