Suara.com - KPK telah menetapkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi. Kabar tersebut menjadi perbincangan warga di Maluku, khususnya di Kota Ambon. Simak berikut profil Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Richard ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menerima hadiah atau janji terkait persetujuan prinsip pembangunan sejumlah gerai minimarket di Kota Ambon tahun 2020. Lantas, banyak yang ingin tahu mengenai profil Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy. Mari simak ulasannya di bawah ini.
Latar Belakang Profil Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy
Richard Louhenapessy adalah seorang Wali Kota Ambon periode 2011-2016 dan 2017-2022. Tempat dan tanggal lahir Richard adalah Ambon, tanggal 20 April 1955. Latar belakang pendidikan Richard adalah sebagai berikut:
- Sekolah Dasar Kristen Urimessing B2, 1967, Ambon
- Sekolah Menengah Pertama Kristen Urimessing, 1970, Ambon
- Sekolah Menengah Atas Xaverius, 1973, Ambon
- Fakultas Hukum Unpatti (S1), 1985, Ambon
Sementara itu, perjalanan karier Richard adalah sebagai berikut:
- Pengacara Praktek, 1978-1986, Ambon
- Advokad/Penasehat Hukum, 1987-1999, Maluku
- Anggota DPRD Provinsi Maluku, 1992-1997, Maluku
- Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku, 1999-2004, Maluku
- Ketua DPRD Provinsi Maluku, 2004-2009, Maluku
- Anggota DPRD Provinsi Maluku, 2009-2011, Maluku
- Walikota Ambon, 2011-2016. Maluku
- Walikota Ambon, 2017-2022, Maluku
Harta Kekayaan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy
Berdasarkan penelusuran, Richard Louhenapessy mempunyai harta kekayaan senilai setidaknya Rp12,4 miliar. Data itu disampaikan ke KPK pada 19 Maret 2021 lalu. Dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Richard Louhenapessy mempunyai tiga bidang tanah dan bangunan di Kota Ambon. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Tanah seluas 500 m2, hibah dengan akta, Rp75.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 386 m2/340 m2, hasil sendiri, Rp1.800.000.000.
- Dan tanah seluas 522 m2, hasil sendiri, Rp160.000.000.
- Kemudian tanah dan bangunan seluas 200 m2/110 m2 di negara lain yang tidak disebutkan, hasil sendiri, Rp2.050.000.000.
Selain itu, Richard juga turut melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya sejumlah Rp132.000.000 serta kas dan setara kas Rp8.278.832.265. Total harta kekayaannya mencapai Rp12.495.832.265. Jumlah itu mengalami peningkatan dari laporan sebelumnya tanggal 30 April 2020, di mana saat itu harta kekayaan Richard sebesar Rp9.811.567.348.
Terjerat Kasus Hukum
Baca Juga: KPK Tetapkan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Sebagai Tersangka Dugaan Kasus Suap
Richard merupakan kader Partai Golkar yang terjerat dalam kasus dugaan korupsi terkait pemberian persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail di Kota Ambon Tahun 2020.
Selain dirinya, KPK juga menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka yaitu pegawai di Pemerintah Kota Ambon berinisial AEH dan kepala perwakilan regional dari unit usaha retail berinisial AM. Ketiga tersangka tersebut sudah dicegah KPK bepergian ke luar negeri selama enam bulan.
KPK telah membenarkan pihaknya tengah mengusut kasus dugaan suap terkait pemberian persetujuan izin prinsip pembangunan cabang usaha retail tahun 2020 di Kota Ambon.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya menyebutkan bahwa KPK juga telah meminta pihak Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk melakukan pelarangan bepergian ke luar negeri terhadap beberapa pihak terkait perkara ini. Pencegahan ke luar negeri tersebut dilakukan demi kepentingan proses hukum.
Pihak KPK belum bisa menjelaskan kronologi lengkap kasus yang tengah diusut KPK itu. KPK menyatakan akan menjelaskan secara rinci saat upaya hukum paksa penangkapan atau penahanan. KPK berharap supaya masyarakat turut aktif mengawasi serta apabila memiliki informasi terkait penyidikan perkara ini.
Demikian penjelasan mengenai profil Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus suap.
Tag
Berita Terkait
-
KPK Tetapkan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Sebagai Tersangka Dugaan Kasus Suap
-
Ade Yasin Terjaring OTT KPK, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Siap Selesaikan Programnya
-
KPK Terima Pengembalian Uang Negara Rp22 Miliar dalam Kasus Korupsi IPDN di Kemendagri
-
Korupsi Berjamaah, 10 Anggota DPRD Muara Enim Dituntut Empat Tahun Penjara
-
Andi Arief dan Jemmy Setiawan Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bupati
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh