Suara.com - Tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yang disingkat menjadi Harkitnas. Ini merupakan hari nasional yang bukan hari libur oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.
Kebangkitan Nasional Indonesia merupakan periode paruh pertama abad ke-20. Tepatnya, saat rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai warga negara itu sendiri.
Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yakni berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dan janji Sumpah Pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober 1928.
Guna meraih keuntungan ekonomi dan menguasai administrasi wilayah, Belanda menerapkan sistem pemerintahan kolonial pada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kesamaan identitas politik.
Di awal abad ke-20, Belanda kemudian menetapkan batas-batas teritorial di Hindia Belanda, yang diketahui menjadi cikal bakal modernisasi Indonesia.
Pada paruh pertama abad ke-20, muncul beberapa organisasi kepemimpinan yang baru. Melalui kebijakan Politik Etis, Belanda membantu menciptakan sekelompok orang Indonesia yang terpelajar.
Nah, perubahan yang mendalam di berbagai aspek pada orang-orang Indonesia itu sering disebut sebagai "Kebangkitan Nasional Indonesia". Ini juga didasarkan oleh adanya perkembangan pikiran dari anak-anak muda di masa tersebut.
Peristiwa itu terjadi bersamaan dengan peningkatan kegiatan politik hingga mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Pada masa Politik Etis, partai politik Indonesia mulai bermunculan. Diadakannya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dinilai sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Peringati Harkitnas, Ganjar Pranowo: Ini Momen Bangkit Jauh Lebih Mandiri Pasca Krisis Kesehatan
Tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Namun, penetapannya kala itu masih membutuhkan diskusi yang menuai beragam polemik.
Dasar pemilihan Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional dipertanyakan sebab keanggotaannya masih sebatas warga Jawa. Kebangkitan nasional dianggap lebih terwakili oleh Sarekat Islam, yang memiliki anggota di seluruh Hindia Belanda.
Sementara faktor pendorong kebangkitan nasional itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal yang selengkapnya bisa disimak berikut ini.
Faktor internal meliputi penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan, kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit, dan munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.
Sedangkan faktor eksternal-nya adalah timbul paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme, munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme, serta kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Menilik Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang Diperingati Tanggal 20 Mei
-
Menhan Prabowo Ajak Anak Muda Jaga Semangat Nasionalisme Di Hari Kebangkitan Nasional
-
Peringati Harkitnas, Ganjar Pranowo: Ini Momen Bangkit Jauh Lebih Mandiri Pasca Krisis Kesehatan
-
15 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 2022 Unggah Jadi Status WA dan Instagram
-
Bukan Cuma Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei Juga Diperingati Sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Jadi Juaranya Hemat! ShopeePay 11.11 Tawarkan Gratis Admin dan Promo Transaksi Harian Menarik
-
Rebut Poster Pendukung Delpedro Cs, Kapolsek Pasar Minggu: Kami Jaga Muruah Persidangan!
-
Cak Imin Peringatkan: Kamboja Bukan Negara Aman untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Menkeu Purbaya Jawab Kritik, Sebut Gaya 'Koboi' Perintah Langsung dari Presiden Prabowo
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Praperadilan Delpedro Ditolak, Pendukung Beri Kartu Merah ke Hakim: Bebaskan Kawan Kami!
-
Tangis Histeris Ibunda Pecah di Pengadilan Usai Praperadilan Delpedro Ditolak
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara