Suara.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan sebanyak 69 persen masyarakat setuju kalau status pandemi Covid-19 diubah menjadi endemi.
Menanggapi itu, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tidak perlu gegabah berbicara pandemi menuju endemi tanpa adanya evaluasi dan kajian komprehensif atas pengendalian kasus covid-19.
Menurut Netty lebih penting untuk memastikan dilakukannya evaluasi dan kajian menyeluruh terkait upaya pengendalian kasus Covid-19 daripada berbicara perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
"Pastikan bahwa dalam rentang waktu tertentu tidak ada kemunculan kasus baru dan kasus aktif. Ini yang harus jadi target pemerintah dalam pengendalian kasus dan bukan mewajarkan penyakit ini dengan status endemi," kata Netty dalam keterangan persnya, Jumat (19/5/2022).
Menurut Netty, endemi tidak bisa dimaknai bahwa Indonesia sudah bebas dari Covid-19. Ia khawatir berbagai pelonggaran kebijakan pandemi Covid-19 yang diputuskan pemerintah malah membuat masyarakat mengambil kesimpulan yang keliru.
Lompatan kesimpulan tersebut, kata Netty, dapat membuat masyarakat meninggalkan kembali kebiasaan-kebiasaan baik yang selama ini sudah tertanam, seperti memakai masker, mencuci tangan dan tidak berkerumun.
"Kebiasaan baik itu jangan sampai hilang setelah betapa sulitnya dulu kita menerapkannya di masyarakat," ucapnya.
Berita Terkait
-
Sejarah Gedung Kura-Kura DPR yang Butuh Rp 4,5 Miliar Buat Pengecatan Atapnya
-
DPR RI Gelar Paripurna Dengarkan Kerangka Ekonomi Makro Dan Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2023 Hari Ini
-
Update COVID-19 Jakarta 19 Mei: Positif 90, Sembuh 181, Meninggal 0
-
Heboh, DPR Anggarkan Rp 55 Miliar Untuk Pengganti Lift Sempat Macet, Netizen Sarankan Naik Tangga Biar Sehat
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?