Suara.com - Koordinator lapangan, Pertahanan Ideologi Serekat Islam (PERISAI), Muhammad Senanatha menilai sikap Singapura yang menolak Ustadz Abdul Somad (UAS) masuk ke negaranya, sebagai bentuk Islamofobia.
"Artinya ini sama dengan bentuk atau tindakan Islamofobia itu sendiri," kata Senanatha kepada wartawan saat aksi unjuk rasa mereka gelar di Kedubes Singapura, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022).
Dia lantas menyebut Singapura yang menjadi negara anggota PBB telah bertentangan terkait sikap untuk melawan diskriminasi agama.
"Yang mana pada 15 maret 2022 dari PBB telah menyatakan hari anti-Islamofobia. Namun kok Singapura sebagai bagian dari PBB masih seperti itu," kata dia.
Senanatha juga mempertanyakan indikasi UAS disebut sebagai penceramah yang radikal.
Menurutnya, UAS dalam dakwahnya selalu santun dan lembut.
"Perlakuan ini yang kami baca bahwa UAS radikal, dicap teroris. Di mana letak beliau dinyatakan yang seperti itu," ungkapnya.
Ultimatum 2x24 Jam
Atas hal tersebut, dalam unjuk rasanya mereka menuntut Singapura untuk meminta maaf dalam waktu 2x24 jam sejak unjuk rasa yang mereka gelar pada Jumat (20/5/2022) di depan Kedubes Singapura, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Simpatisan Ustaz Abdul Somad Ancam Demo Besar-besaran Jika Singapura Tak Minta Maaf 2x24 Jam
Jika tidak menyampaikan permohonan maaf mereka mengancam unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak lagi.
"Dengan konsolidasi yang lebih masif dan lebih matang. Untuk waktu belum bisa ditentukan," kata Senanatha.
Berita Terkait
-
Demo Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Massa Perisai Bentangkan Spanduk Besar
-
Simpatisan Ustaz Abdul Somad Ancam Demo Besar-besaran Jika Singapura Tak Minta Maaf 2x24 Jam
-
Diguyur Hujan hingga Toa Orasi Mati, Massa Simpatisan UAS di Kedubes Singapura Kompak Pulang: Besok Lanjut Lagi
-
Massa Aksi Bela UAS Geruduk Kedubes Singapura, Orator di Atas Mobil Komando: Tabrak Gerbangnya!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Malam Perdana, Night at Ragunan Zoo Diserbu 3.713 Pengunjung: Kebanyakan Datang untuk Piknik
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Di Balik Janji Hijau, Dunia Didesak Bersihkan Tata Kelola Tambang
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah