"Saya suka dengan pekerjaan tersebut karena lumba-lumba adalah binatang yang setia," katanya.
"Lumba-lumba tidak pernah berusaha menyerang kita. Kalau kita merasa sedih, kita bisa masuk ke kolam, binatang tersebut akan mendekat dan berusaha menghibur," ujar Sam.
"Itu adalah masa-masa terbaik dalam karier saya," tambahnya.
Namun kemudian taman safari tersebut harus ditutup karena banyak utang, Sam Lim harus membiarkan lumba-lumba yang dilatihnya untuk dikembalikan ke alam, hal yang menyedihkan sekaligus membahagiakan baginya.
"Itu adalah masa paling menyedihkan dalam pekerjaan saya harus berpisah dengan mereka, namun kami juga senang bahwa lumba-lumba itu dikembalikan ke habitat aslinya," katanya.
Dari itu, Lim kemudian menjadi pengusaha kecil dan mengatakan keberhasilannya karena 'karma yang baik' yang membuat banyak orang memberikan dukungan kepadanya.
Keberhasilannya di dunia bisnis membuat Lim di tahun 2002 memutuskan pindah di usia 41 tahun bersama keluarganya ke Perth, kepindahan yang digambarkannya sebagai 'dunia yang sama sekali berbeda'.
Meski sudah berhasil jadi pengusaha, namun impian masa kecil Sam Lam untuk menjadi polisi tetap ada, dan di tahun 2006 dia bergabung dengan Kepolisian Australia Barat.
"Menjadi polisi adalah pekerjaan yang bagus, saya senang mengenakan seragam biru saya," katanya.
Baca Juga: Pemungutan Suara Awal Dimulai Dalam Pemilu Australia
Di tahun 2020, Sam yang menguasai 10 bahasa mendapat penghargaan sebagai polisi teladan, penghargaan tertinggi di jajaran kepolisian Australia Barat, karena keterlibatannya dengan berbagai masyarakat multi budaya khususnya selama pandemi.
Tidak lama setelah itu dia didekati oleh Partai Buruh untuk menjadi calon anggota parlemen untuk daerah pemilihan Tangney.
Namun sekarang setelah mencapai kemenangan yang tidak terduga, Sam Lim dengan jelas mengatakan ambisinya.
"
"Ada tantangan besar bagi saya untuk berbuat lebih baik, dan saya berharap Partai Buruh akan tetap bertahan selama 45 tahun ke depan," katanya.
"Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News
Berita Terkait
-
Drama 5 Gol! Juventus Menang Dramatis Lawan Bodo, Jonathan David Jadi Pahlawan
-
Leverkusen Bikin Kejutan Besar! Manchester City Dibungkam 2-0 di Etihad
-
Chelsea Bantai Barcelona 3-0, Blaugrana Tak Berkutik dengan 10 Pemain
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir