Suara.com - Presiden Joko Widodo tidak segan membeberkan pemerintah daerah mana saja yang realisasi belanja barang dan jasa dari produk lokalnya masih rendah. Ia begitu greget ketika melihat target belanja Rp802 triliun baru direalisasikan Rp110 triliun.
Target belanja itu maksudnya yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk belanja barang lokal untuk pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog.
Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara pengarahan dan evaluasi presiden untuk aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2022).
"Ini komitmen, Rp 802 triliun realisasi Rp110 triliun. Tak tunjukin nanti. Ini tadi masih sabar saya. Jangan dulu, tunggu dulu. Tapi nanti September atau Oktober kita ketemu lagi, saya tayangkan semuanya," kata Jokowi.
"(Contohnya) Ini DKI Jakarta, ini Aceh, ini Sulawesi Selatan, Ini Jawa Tengah, ini Jawa Timur, ini Kabupaten A, Kabupaten B, kota A, kota B, kuhapalin semuanya nanti," sambungnya.
Jokowi kembali menegaskan kalau e-katalog itu berfungsi supaya anggaran belanja barang dan jasa itu dibelikan untuk produk-produk lokal bukan impor. Ia bahkan mengetahui kalau sebanyak 107 pemerintah daerah itu serapannya masih 5 persen.
"Bahkan yang 17 Pemda masih nol. Sebetulnya tadi mau saya tayangin tapi nggak. Mungkin bulan-bulan September aja biar kelihatan semuanya. Ini pemda mana, ini kementerian mana, ini lembaga mana, Biar kapok," tuturnya.
Ia sangat menyayangkan kalau e-katalog tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya, dengan adanya e-katalog produk lokal itu, maka secara tidak langsung bisa membantu membuka lapangan pekerjaan.
"Sekali lagi, kita harus memiliki perasaan yang sama, kepekaan yang sama, terhadap situasi yang sangat tidak mudah ini dan ini akan ringan kalau kita gotong royomg bersama-sama, kita angkat bersama-sama," terangnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Harga BBM Negara Lain Sudah Naik Jauh: Kita Tahan Terus, Subsidi Membesar
"Kita harapkan betul-betul ini menetas dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya dan juga mempengaruhi nanti pada growth, pada pertumbuhan ekonomi negara kita Indonesia."
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Sebut Harga BBM Negara Lain Sudah Naik Jauh: Kita Tahan Terus, Subsidi Membesar
-
Gunakan Tagar Minyak Goreng, Politisi PDI P Singgung Sosok yang Tidak Kredibel, Publik: Siapa Bang, Luhut Binsar?
-
Soal APBN dan APBD, Presiden Jokowi Ingatkan Uang Rakyat Jangan Dibelanjakan Barang-barang Impor
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta