Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah mengumumkan jurnal internasional yang membahas terkait vaksin Nusantara. Jurnal itu telah dipublikasikan secara internasional oleh Taylor and Francis.
Tulisan yang bertajuk "Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?" tersebut diterbitkan pada 26 Mei 2022 secara daring.
Jurnal yang diterbitkan secara online tersebut merupakan versi digital dari Taylor and Francis, sebuah perusahaan multinasional Britania Raya yang biasa menerbitkan jurnal buku dan jurnal akademik.
Terawan mengungkapkan rasa syukurnya, karena vaksin Nusantara sudah dipublikasikan secara internasional dan semua orang bisa mempelajari vaksin tersebut guna kemajuan kesehatan dunia.
Bagaimana cara kerja vaksin Nusantara? Siapa saja kah yang pernah mendapatkan vaksin Nusantara? Berikut adalah fakta-faktanya:
1. Vaksin dikembangkan dengan pendekatan sel dendritik
Terawan menjelaskan jika vaksin Nusantara dikembangkan dengan cara pendekatan sel dendritik.
Cara kerja vaksin Nusantara adalah setiap orang akan diambil sampel darahnya. Selanjutnya, sampel darah itu akan dipaparkan dengan kit vaksin yang dibentuk dari sel dendritik.
Setelah itu sel yang telah mengenal antigen akan diinkubasi selama 3-7 hari. Hasilnya kemudian akan diinjeksikan kembali dalam tubuh.
Baca Juga: Kemenkes Paparkan 3 Syarat Indonesia Bisa Berstatus Endemi COVID-19
Di sana sel dendritik diharapkan akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS CoV-2.
2. Terawan Bersyukur Vaksin Nusantara Masuk Jurnal Internasional
Dengan terbitnya Q1 Internasional, Vaksin Nusantara diharapkan dapat memajukan perkembangan ilmu kesehatan dunia.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Terawan. Ia juga vaksin Nusantara akan menyelesaikan permasalahan Covid-19 di dunia.
Ia juga berterima kasih kepada pemerintah terutama Presiden Jokowi dan beberapa Rumah Sakit yang telah mendukung proses penelitian vaksin.
"Semoga dengan terbitnya jurnal (Vaksin Nusantara) ini, dapat membantu kemajuan dan perkembangan ilmu kesehatan dunia. Serta menuntaskan pertarungan kita melawan Covid 19," kata Terawan.
Tag
Berita Terkait
-
Kemenkes Paparkan 3 Syarat Indonesia Bisa Berstatus Endemi COVID-19
-
3 Syarat Pandemi COVID-19 Menjadi Endemi Versi Kemenkes
-
Update Covid-19 Indonesia: Positif Tambah 340 Orang, 247 Pasien Sembuh, 5 Jiwa Meninggal
-
Naik Lagi, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Barat Capai 86 Orang
-
Baru 25 Persen, Jokowi Perintahkan Jajarannya Tingkatkan Capaian Vaksin Booster
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
DPR Pertanyakan Kepastian Jumlah ASN yang Pindah ke IKN, Khawatir Infrastruktur Mubazir
-
Wajib Bekerjasama! Mitra dan Ka-SPPG Kunci Sukses Program MBG
-
Kasus Pajak Seret Eks Dirjen dan Bos Djarum, Kejagung Sita Sejumlah Kendaraan hingga Dokumen
-
IDAI Ingatkan: Jangan Berangkat Liburan Akhir Tahun Sebelum Cek Vaksin Anak!
-
Geger Ngaku Anak Polisi Propam dan Pakai Mobil Sitaan, Borok Pria Ini Dibongkar Polda Metro Jaya
-
'Kami Akan Mati di Sini', Sumpah Setia Warga Pulau Pari Pertahankan Tanah Kelahiran
-
Teler Abis Nyabu, Sopir Taksi Online Todongkan Pistol hingga Perkosa Penumpang di Tol Kunciran
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Masyarakat Lebih Percaya Damkar daripada Polisi, Komisi III DPR: Ada yang Perlu Dibenahi!
-
Prihatin PBNU Jadi Ajang Rebutan Kekuasaan, Idrus Marham: NU Milik Rakyat, Bukan Elite Kecil!