Suara.com - Pemerintah baru di Australia dari Partai Buruh mengatakan sudah waktunya untuk membicarakan kembali kemungkinan negara ini menjadi republik, terlepas dari Kerajaan Inggris.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Urusan Pembentukan Republik AustraliaMatt Thistlethwaite, yang jabatannya baru saja terbentuk dalam Pemerintahan PM Anthony Albanese.
Partai Buruh yang baru saja menang dalam Pemilu Federal pada 21 Mei menyatakan akan menggelar referendum untuk menentukan apakah Australia perlu meninggalkan sistem monarki di bawah Inggris yang berlaku saat ini.
Namun dikatakan, rencana referendum ini tidak akan dilakukan dalam masa pemerintahan tiga tahun ke depan, tapi dalam periode pemerintahan kedua bila Partai Buuruh kembali menang pemilu di tahun 2025.
Rencana perubahan bentuk negara menjadi republik pernah menjadi perdebatan sengit lebih dari 20 tahun lalu.
Bila terwujud, Australia akan menjadi republik dan memiliki kepala negara sendiri,tidak lagi mengikuti sistem kerajaan di mana kepala negaranya adalah ratu atau raja Inggris.
Namun referendum yang pernah digelar di tahun 1999 tersebut memutuskan bahwa Australia tetap menganut sistem monarki Inggris.
Di tahun 2022, masa kekuasaan Ratu Elizabeth sudah mencapai 70 tahun, dan akan diperingati besar-besaran dalam acara yang disebut Queen's Platinum Jubilee.
Namun kesehatan Ratu Elizabeth yang sekarang berusia 96 tahun terus menurun, dan banyak yang memperkirakan akan segera terjadi pergantian resmi dalam tahta kerajaan Inggris dalam waktu dekat.
Baca Juga: DPR Cecar Mentan: Kenapa Pilih ke Brasil Ketimbang Australia yang Sudah Bebas PMK
Menteri Matt Thistlethwaite mengatakan dukungan bagi pembentukan Republik Australia akan meningkat bila Ratu Elizabeth meninggal dunia.
"Di saat Ratu memasuki usia senja masa kekuasaannya, kita harus memberikan penghormatan terhadap apa yang sudah dilakukannya selama ini," katanya.
"Tetapi saya kira warga Australia mulai berpikir mengenai bagaimana negara kita selanjutnya," ujar Menteri Matt.
"Kita adalah bangsa yang independen. Kita memiliki identitas dan budayasendiri yang unik. Kita berada dalam kekuatan ekonomi besar di Asia Pasifik,"tambahnya.
"
"Saya kira sudah waktunya kita memulai pembicaraan serius mengenai masa depan kita sebagai negara setelah kekuasaan Ratu Elizabeth berakhir," kata Menteri Matt.
"Dia mengaku menyadari bahwa masalah ini sudah tidak menjadi bahan pembicaraan publik selama bertahun-tahun di Australia.
"Ada generasi baru warga Australia, para migran yang baru datang, yang tidak mengerti permasalahan ini," katanya.
"Tugas saya adalah memberikan penjelasan kepada warga mengapa kita memiliki seorang ratu dari negara lain sebagai kepala negara kita. Mengapa kita memiliki Gubernur Jenderal, dan mengapa kita perlu memiliki kepala negara yang kita pilih sendiri," jelasnya.
Mayoritas negara persemakmuran berbentuk republik
Beberapa saat setelah dilantik menjadi menteri, Matt Thistlethwaite terdengar oleh media saat mengatakan kepada Gubernur JenderalDavid Hurley:"Masa jabatan Anda tetap aman dengan kami"di saat mereka berjabat tangan dan berfoto bersama.
Gubernur Jenderal adalah perwakilan resmi Ratu Elizabeth di Australia dengan tugas-tugas resmi mengangkat dan mengambil sumpah pemerintahan baru.
Ketika menjadi oposisi, Matt sudah memegang portopolio urusan pembentukan republik sejak tahun 2019.
Dalam referendum di tahun 1999, pendukung negara kerajaan menang karena penentangan terhadap model republik yang diusulkan tidak mendapatkan banyak dukungan.
Menteri Mattmengakui adanya kelemahan besar dalam model negara republik yang ditawarkan saat itu, di mana Gubernur Jenderal akan digantikan oleh Presiden yang diangkat oleh Parlemen Federal.
"Banyak di antara kami yang masih terluka karena referendum tersebut," katanya.
"Saya terlibat dalam kampanye di tahun 1999. Itu adalah keterlibatan pertama saya dalam kegiatan politik sebagai seorang remaja ketika itu," kata Matt.
"
"Perbedaan yang terjadi di antara kelompok pendukung republik sangat fatal akibatnya bagi referendum, dan saya ingin menghindari hal tersebut di masa depan," ujarnya.
"Menurut dia, Australia masih bisa tetap menjadi bagian negara persemakmuran meski nantinya sudah menjadi berbentuk republik.
"Dari 54 negara anggota persemakmuran, 34 di antaranya republik, jadi Australia saat ini sebenarnya dalam kelompok minoritas," jelasnya..
"Tahun lalu Barbados menjadi Republik. Mereka melakukannya dengan kerjasama dengan keluarga kerajaan dan anggota keluarga kerajaan menghadiri upacara perubahan bentuk negara," katanya.
Reaksi atas pengangkatan Matt Thistlethwaite menjadi Menteri Urusan Pembentukan Republik masih terbelah.
Gerakan Republik Australia (ARM) senang karena sekarang ada suara resmi di pemerintahan untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
"Ini kabar terbaik bagi Gerakan Republik Australia dalam 25 tahun terakhir," kata ketua ARMPeter FitzSimons.
Namun Liga Monarki Australia menyatakan negara ini sudah memutuskan untuk tidak menjadi republik sebelumnya.
"
Kelompok ini menyebut pengangkatan Menteri Urusan Pembentukan Republik sebagai tindakan yang tidak menghormatirakyat Australia.
"Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang