Suara.com - Tiga nama kandidat yang digadang-gadang bakal maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih berada di papan atas bursa capres. Ketiga nama tersebut yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut tergambar dari hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) berdasarkan skema pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
"Nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo tetap menempati posisi teratas kalau dari seluruh skema yang ditawarkan kepada responden, terdapat tiga pasang calon," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta pada Sabtu (4/6/2022).
Skema tersebut, yakni pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mendapatkan 34,9 persen suara responden, sedangkan Puan Maharani dan Sandiaga Uno 7,4 persen, serta Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan 6,2 persen.
Skema selanjutnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno 31,7 persen dibandingkan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo sebesar 18,5 persen, serta Puan Maharani-Erick Thohir 14,6 persen.
Selanjutnya, skema Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 27,1 persen, Puan Maharani-Ganjar Pranowo 26,8 persen, serta Muhaimin Iskandar-Airlangga Hartarto 9,3 persen.
Terakhir, skema Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto sebesar 16,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono-Angela Tausudibyo sebesar 4,8 persen, serta Zulkifli Hasan-Muhaimin Iskandar sebesar 4,3 persen.
"Skema ini merujuk jika koalisi utama PDI Perjuangan mendukung Puan, koalisi kedua mendukung Airlangga, dan koalisi ketiga mendukung Anies Baswedan," jelasnya.
Dedi mengemukakan, survei tersebut dilaksanakan pada periode 23 Mei 2022 hingga 28 Mei 2022 dengan teknik wawancara penelitian hibrida, secara tatap muka sebanyak 480 responden dan 720 responden melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Pendukung Jokowi Beralih ke Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar Pranowo, Bersaing Ketat
Data telepon merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 sampai 2021.
Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 720 responden. Dengan demikian total keseluruhan sebanyak 1.200 responden.
Metode tersebut memiliki margin of error 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling (MRS). Survei ini berhasil mengambil representasi sampel yang tersebar proporsional dalam skala nasional. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul