Suara.com - Peristiwa konvoi kendaraan di Jakarta yang membawa atribut khilafah sedang diselidiki Polda Metro Jaya.
Tim khusus sudah dibentuk untuk mengungkap kasus itu. Sejumlah orang yang diduga terlibat dalam konvoi telah teridentifikasi.
Salah seorang yang sudah diamankan berasal dari Lampung yaitu Abdul Qadir Hasan Baraja.
Dia diamankan di Markas Besar Khilafatul Muslimin, Lampung. Dia ditetapkan menjadi tersangka dan kemudian ditahan polisi.
Polisi mengatakan Abdul Qadir sedang dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pendukung Abdul Qadir sudah mengetahui hal itu dan beberapa di antaranya sekarang menunggu di Polda Metro Jaya untuk menyambutnya.
"Kami menunggu Bapak Abdul Qadir. Informasinya sudah dalam perjalanan ke sini," kata Ahmad Jamaluddin, seorang pendukung.
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Said Aqil Siradj mendorong polisi memproses hukum kelompok masyarakat yang memiliki ideologi berbeda dari Pancasila.
"Saya memohon kepada pemerintah atau, ya, aparatlah ya. Harus bertindak tegas, nggak boleh mentolerir sedikitpun," kata Said Aqil di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca Juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Ditangkap, Simpatisan Sambangi Polda Metro Jaya
Said Aqil mengatakan meskipun kelompoknya sudah dibubarkan, ajaran ideologinya biasanya masih berjalan.
"Itu yang harus diwaspadai," katanya.
Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan "saat ini sedang mendalami berapa orang dan kemungkinan akan bisa bertambah untuk tersangkanya."
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan konvoi dengan membawa atribut khilafah "tidak sesuai dengan ketentuan peraturan dan juga apa yang menjadi ketentuan di dalam perundang-undangan kita bahwa bangsa Indonesia ini bukan berdasarkan khilafah."
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid menyebut kelompok Khilafatul Muslimin juga berbahaya seperti HTI, NII, dan ISIS.
Dia mengatakan kelompok itu mempunyai cita-cita dan ideologi seperti HTI -- mendirikan khilafah -- yang sudah dibubarkan pemerintah.
Berita Terkait
-
Kombes Pol Trunoyudo Resmi Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya Hari Ini
-
Jangan Panik Park Hang-Seo! Ribuan Aparat Bakal Kawal Laga Semifinal Indonesia Vs Vietnam di GBK
-
Malika Dieksploitasi Selama 26 Hari Diculik Manusia Gerobak
-
Jelang Natal 2022, Kapolri Jenderal Listyo Mutasi 704 Personel Termasuk Pejabat Tinggi
-
Kapolri Mutasi Pejabat Jelang Natalan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Diganti
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal