Suara.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah dalam satu bulan terakhir ini membawa dampak yang cukup signifikan pada harga jual hewan kurban di Provinsi Jambi.
Harga sapi di Jambi mulai mengalami kenaikan sampai Rp2 juta setiap ekornya.
"Karena PMK terjadi kenaikan harga, untuk satu ekor sapi kenaikan harga berkisar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta," kata Pedagang Hewan Kurban Amalia di Jambi, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, PMK menyebabkan pasokan hewan berkurang. Hal itu karena sapi dan kambing yang masuk ke Jambi harus melewati prosedur. Selain itu, adanya pembatasan lalu lintas hewan kurban karena PMK.
Pada tahun-tahun sebelumnya, satu ekor sapi harganya dipatok mulai dari Rp15 juta. Namun, satu ekos sapi saat ini dipatok mulai dari Rp17 juta.
Meningkatnya harga hewan kurban tersebut dikarenakan pasokan sapi di tingkat pedagang terbatas, sementara permintaan mengalami peningkatan.
"Yang memesan hewan kurban banyak, namun stok di kita yang terbatas," kata Amalia.
Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang kambing Adi Indra. Biasanya satu bulan menjelang hari raya Idul Adha kambing dari Provinsi Lampung sudah datang.
"Untuk pengiriman kambing kita harus mengajukan surat terlebih dahulu, biasanya kapan saja kambing mau datang bisa," kata Adi indra.
Baca Juga: Ribuan Sapi di Palembang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Tersebar di Tujuh Kawasan
Saat ini pasokan kambing yang tersedia di kandang hanya berkisar 100 ekor, biasanya pasokan kambing di kandang ada sekitar 300 ekor.
Menyikapi kenaikan harga hewan kurban tersebut, panitia kurban di salah satu mesjid di Kota Jambi turut menaikkan biaya kurban bagi jamaah.
Panitia Kurban Purwoko mengatakan biaya kurban untuk satu orang jamaah di lingkungannya naik, biasanya satu orang jamaah mengeluarkan biaya sebesar Rp2,7 juta, naik menjadi Rp3 juta.
"Kenaikan biaya kurban sudah kita koordinasikan dengan jamaah, dan diharapkan jamaah mengerti dengan kondisi saat ini," kata Purwoko. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ribuan Sapi di Palembang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Tersebar di Tujuh Kawasan
-
Apakah PMK Menular ke Manusia? Simak Penjelasan Pemerintah Berikut Ini
-
Soal Wabah PMK, Legislator Jateng Mukafi Fadli Tegaskan Perlunya Sinergitas Antar Lembaga
-
Antisipasi PMK, Pemkab Temanggung Tutup Sementara Pasar Hewan 9-22 Juni
-
Mengenal Lebih Jauh Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Biogas
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!