Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebutkan gempa bumi dengan magnitudo 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu lalu menyebabkan setidaknya 17 orang mengalami luka ringan dan sekitar 70 rumah rusak berat.
“Tidak ada masyarakat yang meninggal dunia. Namun, ada 17 orang yang luka-luka kemudian sekitar 70 rumah rusak berat, satu gedung pemerintah satu rumah ibadah dan lain sebagainya,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Gempa Bumi 5,8M Mamuju yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Ia menuturkan telah terjadi gempa susulan sebanyak tiga kali setelah gempa utama yakni gempa kedua dengan magnitudo 4,8, gempa ketiga magnitudo 4,4, dan gempa keempat dengan magnitudo 2,8.
Selain jumlah korban terluka dan kerusakan bangunan, pihaknya juga baru mendapatkan data dari pemerintah setempat bahwa ada sebanyak 1.500 kepala keluarga (KK) masih mengungsi.
Setelah dilakukan peninjauan lokasi terdampak, BNPB segera melangsungkan masa tanggap darurat tiga hingga tujuh hari. Selama masa itu, diharapkan warga tidak panik dan pengungsi bisa pulang ke kediaman masing-masing.
Seluruh kebutuhan para korban gempa bumi tersebut dipastikan akan terpenuhi seperti makanan siap saji, beras, tenda, perlengkapan bayi, maupun perlengkapan keluarga.
“Yang utama adalah jiwa manusia. Keselamatan warga Sulawesi Barat menjadi prioritas, yang luka-luka akan dirawat, kemudian bagi masyarakat mengungsi diyakinkan kebutuhan dasarnya terpenuhi,” ucap dia.
Suharyanto turut memastikan BNPB secara rutin akan melakukan pendataan, guna memastikan jumlah korban dan tingkat kerusakan bangunan di daerah yang terdampak bencana tersebut.
Data-data yang terkumpul nantinya digunakan pemerintah sebagai acuan perbaikan infrastruktur, fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah serta perumahan warga sesuai dengan kategori yang telah ditentukan yakni dari tingkat ringan, sedang dan berat.
Baca Juga: Bencana Gempa Mamuju Ditetapkan Berstatus Tanggap Darurat Hingga 14 Juni 2022
“Nanti dilihat kategorinya yang rusak sedang, rusak berat atau rusak ringan. Kalau rusak berat akan mendapatkan bantuan dana, sehingga nanti kami akan berkoordinasi dengan gubernur,” ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab