Suara.com - Selain Anies Baswedan, nama Ganjar Pranowo banyak diusulkan menjadi calon presiden pada pemilu 2024.
Hal itu terlihat dalam rapat kerja nasional Partai Nasional Demokrat. Walaupun Ganjar Pranowo merupakan kader PDI Perjuangan, 29 dewan pengurus wilayah partai itu mendukung Ganjar.
Kemarin, Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Ali juga mengakui.
"Kalau kita lihat aspirasi beberapa wilayah yang muncul di media tidak jauh-jauh menyebut nama Anies, kemudian nama Ganjar," kata Ali. "Dua nama itu yang hari ini tidak jauh yang muncul di wilayah tapi kita tidak boleh mendahului wilayah-wilayah. Walaupun itu selentingan wilayah sudah menyampaikan di beberapa media kita akan lihat secara resminya seperti apa."
Tapi Ganjar terkesan hati-hati merespons dukungan dari pengurus wilayah Partai Nasional Demokrat karena dia seorang kader PDI Perjuangan yang sekarang juga sedang mempersiapkan calon presiden.
"Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu, tapi saya PDI Perjuangan," kata Ganjar kepada wartawan di acara Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022).
Dia memilih lebih banyak berkelakar untuk mengalihkan pertanyaan para wartawan, misalnya ketika ditanya soal bagaimana seandaiinya partai politik lain melamar atau ingin mengusungnya.
"Apa lamaran-lamaran emangnya mau nikah," katanya.
Dia kembali menegaskan bahwa dirinya anggota PDI Perjuangan. "Partainya PDIP markasnya PDIP kok. Kita kan kader PDIP," katanya.
Diminta menanggapi soal hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya paling tinggi, mantan anggota DPR itu juga hanya bercanda-canda.
"Halah survei opo (apa)," kata Ganjar.
Di tengah kegiatan Sekolah Partai PDI Perjuangan, Ganjar mengikuti salat berjamaah di Masjid At-Taufiq yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo.
Setelah selesai menunaikan ibadah, dia terlihat menyapa warga yang menyebut-nyebut namanya.
Ganjar mengatakan ikut menghadiri konsolidasi kepala daerah di Jakarta sebagai bagian dari tahapan pemilu yang telah dimulai.
"Semua harus siap mendukung partai menyiapkan diri untuk pemilu besok, sudah melekat dalam tugas kita," katanya. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah