Suara.com - Partai NasDem tampaknya menutup pintu peluang untuk mengusung nama-nama ketua umum partai politik yang digadang-gadang menjadi calon presiden 2024. Gelagat itu tampak dari kebijakan NasDem yang sudah mengunci nama-nama calon presiden untuk mereka usulkan berdasarkan hasil rekomendasi 34 DPW di Rakernas.
Dari banyaknya nama, tidak ada ketua umum partai yang direkomendasikan. Hanya ada nama Surya Paloh --Ketua Umum NasDem itu sendiri-- yang diharapkan kader bisa maju mencalonkan diri.
Berdasarkan itu, tentu NasDem sudah menutup peluang untuk mengusung nama-nama seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar dan ketum parpol lainnya.
Kendati begitu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya tidak menjawab lugas. Willy hanya menyiratkan bahwa sikap NasDem tentu sudah dapat disimpulkan lewat apa yang telah menjadi rekomendasi DPW.
"Teman-teman bisa simpulkan kalau nama itu ada berarti silakan terjemahkan sendiri," kata Willy di JCC, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Willy menegaskan bahwa NasDem tetap tidak keluar dari nama-nama capres yang telah direkomendasikan. Hasil rekomendasi itu seolah menjadi daya jual NasDem untuk menarik minat partai lain guna membangun koalisi.
"Artinya itulah pilihan Partai NasDem. Kalau bicara koalisi siapa saja tapi nanti kita lihat apa figurnya. Jadi sejauh ini nama-nama yang diusulkan itulah yang menjadi kandidat dari Partai Nasdem," ujar Willy.
Tidak Ada Nama Lain di Luar Rekomendasi
Willy mengatakan tidak akan ada nama lain yang bakal diusung menjadi calon presiden dari NasDem, di luar dari nama-nama yang telah direkomendasikan 34 DPW.
Baca Juga: Fix Tak Ada Nama Lain! Capres NasDem Adalah Anies, Ganjar dan Figur Lain Hasil Rekomendasi Rakernas
Diketahui 34 DPW sudah menyampaikan calon presiden pilihan mereka di Rakernas NasDem hari kedua. Hasilnnya, Anies Baswedan teratas yakni terpilih 32 DPW NasDem dan disusul Ganjar Pranowo di posisi kedua yang direkomendasikan 29 DPW.
"Ya nama-nama Hari inilah yang akan tidak akan ada ujug-ujug (nama di luar rekomendasi)," kata Willy.
Ia berujar tiga nama yang nanti akan dipilih oleh DPP dalam Rakernas untuk diajukan kepada Ketua Umum Surya Paloh merupakan hasil dari penyaringan nama yang hasil rekomendasi.
"Namanya kan aspirasi wilayah Jadi nama-nama itulah kami sarikan nanti jadi tiga nama," kata Willy.
Mengapa Enggan Capreskan Prabowo?
Sebanyak 34 DPW NasDem dari seluruh provinsi di Indonesia sudah menyampaikan rekomendasi calon presiden ke DPP dalam Rakernas NasDem hari ini.
Dari banyaknya figur yang diusul, diketahui tidak ada ketua umum partai politik, terkecuali Surya Paloh yang diusulkan.
Menjadi sorotan, tidak ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Padahal diketahui pada awal Juni keduanya sempat berkunjung ke NasDem Tower bertemu Paloh.
Kunjungan itu disebut-sebut sebagai bagian dari komunikasi politik terkait Pilpres. Belum lagi melihat elektabilitas Prabowo yang lumayan moncer di berbagai hasil survei, termasuk juga dengan AHY.
Lalu mengapa nama Prabowo, AHY dan ketum partai lain tidak masuk dalam rekomendasi capres dari 34 DPW NasDem?
Menanggapi pertanyaan itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya memberikan jawaban. Willy berujar bahwa hal itu sesuai dengan keinginan dari DPW yang memang memiliki catatan sendiri dalam merekomendasikan nama capres di Rakernas.
"Teman-teman di DPW memiliki catatan yang tidak menginginkannya asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu," ujar Willy di JCC, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Menurut Willy apa yang menjadi catatan dari 34 DPW merupakan hal wajar.
"Itu satu hal yang wajar apalagi tidak ada nama ketua umum parpol. Jadikan itu hal yang kemudian menjadi catatan bagi teman-teman di wilayah," kata Willy.
Berita Terkait
-
Fix Tak Ada Nama Lain! Capres NasDem Adalah Anies, Ganjar dan Figur Lain Hasil Rekomendasi Rakernas
-
DPP PDIP Gelar Rakor Kepala Daerah di Sekolah Partai: Ganjar, Gibran dan Bobby Kompak Hadir
-
Sempat Temui Surya Paloh, Mengapa 34 DPW NasDem Enggan Usulkan Prabowo Jadi Capres?
-
Ganjar Pranowo Menanggapi Dukungan Kader Partai Nasdem untuk Menjadi Capres
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus