Suara.com - Hari raya Idul Adha atau yang kerap disebut dengan Lebaran Haji adalah hari raya yang ditunggu di Indonesia setelah Idul Fitri. Lalu seperti apa sejarah Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan kurban ini? Mari kita simak.
Sejarah Idul Adha
Menyadur NU Online, menyembelih hewan kurban adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu atau memiliki harta se-nishab menurut mazhab Hanafi.
Penyembelihan hewan kurban ini dilakukan pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik sebagai salah satu bentuk taqarrub kepada Allah SWT.
Menilik sejarahnya, ibadah kurban bukan hal baru bagi bangsa Arab. Ibadah ini merupakan tradisi mereka yang dikenalkan oleh Nabi Ibrahim AS ketika menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah.
Kemudian, budaya menyembelih hewan kurban itu masih diteruskan hingga masyarakat Arab jahiliyah menyembah berhala hingga bangsa Arab sampai di era Nabi Muhammad SAW.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan masyarakat Arab jahiliyah menyembelih hewan kurban untuk berhala-berhala mereka dengan meletakkan daging kurban di sekitar berhala dan memercikkan darah kurban pada berhala hingga Allah menurunkan Surat Al-Hajj ayat 37:
“Daging-daging unta dan darahnya itu tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah sama sekali, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya atas kamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Ibnu Katsir juga mengutip cerita Ibnu Juraij yang mengatakan masyarakat Arab Jahiliyah membanjiri Ka’bah dengan daging kurban dan memercikkan darah kurban.
Baca Juga: Satu Ekor Kambing Bisa Untuk Kurban Berapa Orang? Ini Aturannya
Ibnu katsir juga mengutip hadits Rasulullah, “Sungguh, Allah tidak melihat bentuk dan hartamu, tetapi melihat hati dan perbuatanmu.”
Hadits Rasulullah riwayat Aisyah RA menyebutkan, “Sungguh, sedekah itu akan sampai di ‘tangan’ Allah yang bersifat rahman sebelum sampai di tangan pengemis. Sungguh, darah hewan kurban menetes lebih dahulu di sisi Allah sebelum tumpah ke tanah.” (HR Ibnu Majah dan At-Turmudzi).
Tafsir Al-Bahrul Muhith karya Abu Hayyan menerangkan Surat Al-Hajj ayat 37 bahwa daging kurban yang disedekahkan dan darah hewan yang tumpah tidak akan mengenai keridhaan Allah.
Sedangkan orang yang berkurban tidak akan membuat ridha Allah kecuali menjaga niat, keikhlasan dan kehati-hatian dalam menjaga kaidah-kaidah syariat serta kewara’an.
Jika semua itu tidak dijaga, maka ibadah kurban dan taqarrub itu tidak akan bermanfaat kepada mereka sekalipun hewan kurban yang mereka sembelih itu banyak. (Al-Bahrul Muhith, Abu Hayyan)
Demikian penjelasan tentang sejarah Idul Adha yang diambil dari Nu Online dalam tulisan berjudul "Sejarah Ibadah Kurban dalam Islam". Semoga informasi ini bermanfaat.
Berita Terkait
-
Satu Ekor Kambing Bisa Untuk Kurban Berapa Orang? Ini Aturannya
-
Jangan Asal Gemuk, Kenali Dulu Syarat Hewan Kurban Sesuai Syariat Berikut
-
Kapan Puasa Idul Adha 2022? Ini Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Tarwiyah
-
Jelang Hari Raya Idul Adha, Warga Kota Jogja Diimbau Tak Datangkan Ternak dari Luar Daerah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar