Meski pihak pengelola optimis akan lolos AMDAL, beberapa pihak menilai bahwa proyek tersebut perlu menempuh kajian yang lebih mendalam terutama perihal ekologis.
Pasalnya, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai pembangunan proyek kereta gantung tersebut dilakukan di kawasan yang berada dalam lindungan UNESCO.
Tak hanya itu, menurut Murdani, selaku Direktur Eksekutif Daerah WALHI NTB menilai pembangunan kereta gantung tersebut tidak disertai dengan desain pembangunan (tata ruang) dan tidak didahului dengan koordinasi dengan Kementerian LHK, TNGR, termasuk Walhi selaku pemerhati kelestarian alam dan lingkungan di daerah itu.
5. Walhi desak gubernur NTB untuk stop proyek
Lantaran menyimpan segudang risiko kerusakan lingkungan yang mengabaikan desain tata ruang dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait kajian kelingkungan, Walhi mendesak gubernur NTB untuk memberhentikan proyek tersebut.
“Kondisi saat ini saja sedang mengalami kerusakan yang sangat pasrah karena perambahan hutan, illegal loging, alih fungsi lahan yang setiap tahun berimpilkasi pada munculnya berbagai bencana seperti banjir bandang, kekeringan dan sebagainya,” ujar Murdani kepada LOMBOKita -- jaringan Suara.com.
Murdani juga menegaskan bahwa prioritas pemerintah setempat seharusnya diarahkan ke upaya pelestarian lingkungan alam di Rinjani.
“Rakyat tidak butuh kereta gantung karena kehidupan rakyat tergantung pada kelestarian alam Rinjani sebagai sumber kehidupan,” pungkas Murdani.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Polemik Terbaru RKUHP: Dinilai Kekang Kebebasan Berpendapat hingga Ancam Profesi Jurnalis
Berita Terkait
-
Polemik Terbaru RKUHP: Dinilai Kekang Kebebasan Berpendapat hingga Ancam Profesi Jurnalis
-
Disindir Suka Zina dan Mabuk-mabukan, Awkarin Beri Balasan Menohok: Kena Lo!
-
Mantan Narapidana Korupsi AKBP Brotoseno Kembali Bertugas, Kapolri Ajukan Revisi Perkap Kode Etik Polri
-
Polemik AKBP Brotoseno Eks Napi Koruptor, Kapolri Ingin Revisi Perkap usai Dengarkan Masukan Ahli
-
Polemik AKBP Brotoseno Tak Dipecat Meski Jadi Koruptor, Mirip Jaksa Pinangki
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo