Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa situasi yang tidak pasti di global itu harus dipahami oleh seluruh pejabat supaya memiiki perasaan yang sama dalam menyikapinya. Jokowi meminta menteri hingga kepala daerah untuk bisa peka sehingga bisa menyikapi situasi global dengan kekuatan maksimal.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022).
"Saya minta kepada menteri kepala lembaga kepala daerah memahami situasi ini, memiliki kepekaan yang sama dan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar potensi yang kita miliki dapat kita manfaatkan dengan baik untuk mempercepat upaya-upaya pemulihan yang kita lakukan," kata Jokowi.
Salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan memanfaatkan anggaran untuk belanja produk dalam negeri. Jokowi menyebut pemerintah pusat memiliki anggaran Rp 526 triliun, pemerintah daerah ada Rp 535 triliun dan BUMN sebesar Rp 420 triliun.
Angka itu terbilang besar apabila dimanfaatkan dengan pembelian dalam negeri.
"Berulang-ulang kali saya sampaikan akan memberikan dampak yang signifikan mempercepat upaya pemulihan yang kita lakukan," tuturnya.
Selain itu, Jokowi mau kalau jajarannya bisa bekerja keras untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan hilirisasi industri mulai dari sektor tambang hingga pangan. Kepala Negara mau Indonesia mulai membangun industri pengolahan dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi.
"Itu bisa menciptakan efek multiplayer efek berganda yang berlipat-lipat bukan hanya pada nilainya tapi juga kita harapkan pada penyerapan tenaga kerja untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya."
Baca Juga: Jokowi Bilang Banyak Negara Ekonominya Ambruk, Ini 6 Daftarnya Menurut Bank Dunia
Berita Terkait
-
Terima LHP-LKPP 2021 Dari BPK, Jokowi: Predikat WTP Bukanlah Tujuan Akhir
-
Puji Megawati Cantik, Denny Siregar Curiga Presiden Jokowi Dulunya Playboy: Tau Aja Gimana Merayu Wanita
-
Kecantikannya Dibahas di Rakernas, Ini 5 Potret Megawati Soekarnoputri saat Muda
-
Soal Rencana Kunjungan Jokowi Ke Ukraina Dan Rusia, Legislator Golkar: Cermin Politik Luar Negeri Bebas Aktif
-
Terpopuler: Refly Harun Soal Kemarahan Megawati Soekarnoputri, Nama Ridwan Kamil Sempat Muncul di Rakernas NasDem
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat