Suara.com - Untuk saat ini, PDI Perjuangan belum mengumumkan nama calon presiden mereka. Rapat kerja nasional partai itu yang baru saja dilaksanakan sama sekali belum memberikan tanda siapa kandidat yang akan mereka usung.
Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDI Perjuangan yang akan menentukan siapa capres dan cawapres dari PDI Perjuangan.
Sejumlah kalangan memprediksi, Puan Maharani berpeluang besar dipilih Megawati menjadi capres.
Direktur Political and Public Policy Studies Jerry Massie mengatakan PDI Perjuangan akan sangat kuat pada pilpres 2024. Partai ini bukan hanya menguasai 128 kursi di DPR, tapi juga memiliki 215 kepala daerah di Indonesia.
Menurut Jerry Massie, akan menarik jika ada capres dari kalangan perempuan. Puan dinilai memiliki potensi besar untuk itu, bisa maju menjadi capres ataupun cawapres.
Jerry menyebut pada pemilu 2019 lalu, ada 187 juta pemilih dan didominasi oleh pemilih perempuan.
"Jadi Puan harus menjangkau kelompok gender terlebih dulu. Dari performance politik, Puan sosok yang alami, punya pengalaman menjadi menteri dan kini ketua DPR," kata Jerry dalam sebuah diskusi bertema Peluang Puan Maharani di Pilpres 2024 Mendatang, hari ini.
Jerry menyatakan ada banyak negara yang berhasil dipimpin perempuan, misalkan di Inggris ada Margaret Thatcher, di India ada Indira Gandhi, dan di Pakistan ada Benazir Bhutto. Indonesia juga pernah dipimpin presiden perempuan yaitu Megawati Soekarnoputri yang juga ibunda Puan Maharani.
Menurut Jerry berbeda dengan di Amerika Serikat, capres didominasi maskulin, bukan feminin.
Baca Juga: Megawati Mengaku Belum Selesai Melakukan Perhitungan Capres, Puan: Masih Pakai Kalkulator Ya
Sedangkan di Indonesia, tak ada undang-undang yang melarang perempuan menjadi capres.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menyebut Puan merupakan tokoh inklusif dan pluralis. Menurut dia, Puan mumpuni menjadi presiden periode 2024 - 2029.
Menurut penilaian Emrus, Puan seorang tokoh berkualitas.
Emrus mengatakan seorang tokoh harus dilihat dari kualitasnya, bukan berdasarkan hitungan elektabilitas maupun popularitas.
Menurut Emrus, pembicaraan publik harus bergeser, tidak lagi pada sosok elektabilitas dan popularitas, tetapi tokoh yang berkualitas.
Direktur Kedai Kopi Kunto Wibowo mengatakan jika Puan ingin sukses di pilpres, dia harus lebih merangkul wong cilik.
Berita Terkait
-
RUU KUHAP Resmi Disetujui DPR dalam Rapat Paripurna
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya