Suara.com - PDI Perjuangan memberikan sinyal untuk tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menanggapi itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai ada faktor emosional dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berpengaruh besar terhadap sikap partai.
Ujang kembali mengingatkan pada Pilpres 2004, di mana kala itu, Megawati dikalahkan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Padahal sebelumnya SBY menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada 2001 atau tepatnya ketika Megawati bertengger sebagai presiden.
Efek kalah dari 'anak buah' itu lah yang dianggap Ujang masih mempengaruhi hubungan Megawati dan SBY.
"Saya melihat begini, memang ada kan kalau perempuan itu kan perasa jadi ibu Megawati itu sosok ibu jadi dia perasa jadi emosionalitas itu mengalahkan rasionalitas," kata Ujang dalam diskusi bertajuk Belum Ditembak Sudah Ditolak secara virtual, Selasa (28/6/2022).
'Sensi'nya Megawati terhadap SBY itu dilihat Ujang terus berlangsung meskipun Pilpres 2004 sudah lama berakhir. Sebagai contoh ketika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dikabarkan masuk ke pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sampai jabatan dua periode Jokowi mau berakhir pun, nama AHY tetap tidak ada dalam jajaran menteri. Padahal menurut Ujang, hubungan Jokowi dengan SBY yang notabene merupakan ayah dari AHY terbilang cukup baik.
"Ini adalah persoalan lama yang muncul kembali, luka lama itu belum kering dan saya melihat persoalan keibuan ini lah yang menjadi faktor yang terbawa ke dalam persoalan politik."
Tutup Peluang
Baca Juga: Tessy Tak Ikut Antar Jenazah Istri ke Pemakaman, Kenapa?
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, sebelumnya, mengatakan sulit untuk menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat untuk Pilpres 2024. Namun, PDIP bicara buka peluang bekerjasama dengan partai lain seperti Gerindra-PKB dan Golkar, PAN hingga PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Ya kita ini kan dengan PAN, karena kan basisnya kan Muhammadiyah, dengan PKB dengan PPP, kemudian dengan Golkar dengan Gerindra, apalagi?" kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).
Hasto mengatakan, memang partainya ingin menjajaki kerja sama dengan semangat bergotong royong.
"Kita ini kan membangun semangat gotong royong. Tapi kerja sama ini kan muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia kita," tuturnya.
"Bukan semata-semata berapa kalkulasi politik menteri yang akan didapat dengan kerja sama itu, itu dalam sistem parlementer," sambungnya.
Lebih lanjut, saat disinggung peluang PDIP berkoalisi dengan NasDem, Hasto menjawab secara diplomatis.
Berita Terkait
-
Legislator PDIP Kritisi Ide Distribusi Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi, Luhut dan Mendag Zulhas Disentil
-
Curiga Perang Jokowi-Prabowo Mau Diwariskan ke Anies-Ganjar, Demokrat: Siapa Diuntungkan? Parpol Mana?
-
Megawati Singgung Mantu Tukang Bakso, Netizen: Hasilnya Halal, Daripada Pejabat Sering Makan Uang Rakyat
-
Kritik Pemerintah soal PeduliLindungi, Anggota DPR: Ironis, Beli Migor Curah Saja Pakai Syarat
-
Bantah Saling Sindir Partai Sombong dengan PDIP, NasDem: Surya Paloh dengan Megawati Bersahabat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI