Suara.com - Sebanyak 3 warga Lumajang korban letusan Gunung Semeru jalan kaki ke Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi. Mereka dari Desa Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Mereka korban letusan Gunung Semeru pada Desember 2021.
Dengan mengenakan kaus bertuliskan "korban erupsi Semeru menuntut keadilan", Nor Holik (41), Masbud (36), dan Pangat (52) singgah di kawasan Tugu Yogyakarta, Rabu, sebelum melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta.
Nur Holik kepada awak media menuturkan aksi jalan kaki ke Istana Negara bertujuan mengadukan aktivitas penambangan pasir di Kali Regoyo yang dinilai tidak wajar sehingga diduga menjadi penyebab aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru pada 2021 menerjang permukiman di desanya.
"Ini semua berawal dari oknum penambang yang membuat tanggul melintang untuk menghambat aliran air," ujar dia.
Menurut dia, oknum perusahaan penambang pasir melakukan penanggulan di Kali Regoyo pada 2019 untuk menghambat dan menampung pasir yang terbawa aliran sungai.
Tanggul dibuat melintang selebar sungai dengan ketinggian hingga 4 meter, sama dengan ketinggian tanggul pengaman banjir pada sempadan sungai yang dulu dibangun oleh pemerintah era Presiden Soeharto pada 1970.
Selain membangun tanggul, lanjut Nur Holik, oknum perusahaan penambang yang beroperasi di Kali Regoyo juga membangun kantor di tengah daerah aliran sungai (DAS).
Pada Februari 2021 atau jauh sebelum terjadi erupsi Gunung Semeru, menurut dia, warga Desa Sumber Wuluh telah beberapa kali mengadu ke Pemkab Lumajang dan aparat keamanan karena khawatir dampak penanggulan itu.
Baca Juga: Relawan Jokowi Akan Gelar Musyawarah Rakyat Tentukan Capres 2024, Presiden Jokowi Diundang
Namun demikian, menurut Holik, tidak ada tindak lanjut dari Pemkab Lumajang hingga akhirnya pada 4 Desember 2021 Gunung Semeru mengalami erupsi dan material pasir lahar dingin menimbun Desa Sumber Wuluh.
"Erupsi kemarin sebagai bukti kekhawatiran kami yang tidak pernah digubris sehingga banyak sekali korban jiwa dan kerusakan lingkungan yang begitu parah," ujar dia.
Menurut dia, sebelum tanggul penambang pasir itu berdiri, material yang keluar dari Gunung Semeru tidak pernah mengarah ke permukiman warga.
"Contohnya tahun 1994 itu kan enggak ada kegiatan pertambangan, jadi erupsi itu langsung mengarah ke laut," ucap Holik.
Hingga saat ini, kata dia, tanggul tersebut masih berdiri dan aktivitas penambangan pasir di Kali Regoyo masih berjalan meski kawasan itu berstatus zona merah erupsi Gunung Semeru.
"Kami kemarin mengadukan ke DPRD Lumajang yang katanya akan membuat panitia khusus untuk menyelidiki, tapi hingga saat ini tidak ada tindak lanjut apa-apa," ujar dia.
Berita Terkait
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Setelah Air Supply, Bryan Adams Siap Konser di Jakarta
-
Bikin Fans Histeris! Air Supply Beri Kado Lagu Baru di Panggung Konser 50 Tahun
-
Lulla Bear Is Not Just Cute: Bernadya x Wickana Drop Eksklusif di JICAF
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen