Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membangun Base Transceiver Station (BTS) 4G di tiga desa di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, pada 2022. Pembangunan akan dilakukan Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI).
Lokasinya ada di Desa Kinipan dan Desa Karang Mas Kecamatan Batang Kawa, serta Desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya.
Sebelumnya bupati menerima kunjungan dari perwakilan PT. Fiberhome Tecnologies Indonesia untuk mengkoordinasikan dan meminta persetujuan penerimaan site atau lokasi pembangunan tower telekomunikasi BTS 4G.
BTS merupakan infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
"Kami menyambut baik bantuan BTS ini karena memberi banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya kemudahan dalam mengakses jaringan telekomunikasi," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Kamis.
Selain BTS 4G BAKTI, Lamandau juga mendapatkan bantuan pembangunan sekitar 26 BTS melalui program non 3T Kominfo pada berbagai desa di sejumlah kecamatan.
Hendra mengharapkan 2023 mendatang, pembangunan BTS pada 56 desa blank spot atau daerah yang tidak mendapat sinyal telekomunikasi di Lamandau bisa segera teratasi.
"Hal ini untuk mendukung pembangunan dan peningkatan infrastruktur khususnya di bidang telekomunikasi. Dengan masuknya sinyal telepon seluler, maka turut membantu memajukan perekonomian daerah tersebut," terangnya.
Pemkab Lamandau melalui Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang layanan jaringan telekomunikasi, di antaranya dengan mengupayakan semua desa dapat mengakses jaringan telekomunikasi. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Penantian ARMY Berakhir! BTS Dikabarkan Comeback Lewat Album Baru dan Tur Dunia Tahun Depan
- 
            
              Gaet J-Hope BTS, Le Sserafim Tampil Nyentrik di Single Terbaru 'Spaghetti'
- 
            
              BTS dan Kontroversi Wajib Militer Korea: Sistem Pengecualian yang Tak Adil
- 
            
              Telkomsel Siapkan Paket Data Khusus MotoGP Mandalika 2025, 300 BTS Dioperasikan
- 
            
              Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
- 
            
              Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
- 
            
              Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
- 
            
              Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
- 
            
              Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
- 
            
              M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
- 
            
              Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
- 
            
              Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
- 
            
              Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
- 
            
              Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
- 
            
              Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
- 
            
              PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
- 
            
              Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
- 
            
              Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
- 
            
              Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan