Suara.com - Tak bisa dipungkiri, menempuh pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai jenjang perguruan tinggi memerlukan biaya yang tidak sedikit. Terutama untuk jenjang pendidikan tinggi yang besaran biayanya juga ditentukan oleh program studi yang dipilih.
Namun pernahkah terpikir menyaksikan sebuah program studi yang mensyaratkan calon mahasiswanya untuk membayar sampai sebesar Rp 1,2 miliar?
Keresahan itulah yang baru-baru ini menjadi viral lewat unggahan akun Twitter @sbmptnfess dan semakin menjadi sorotan setelah ikut diposting oleh akun Instagram @undercover.id.
Tak ada keterangan hal ini terjadi di perguruan tinggi mana. Hanya tertulis program studi yang dipilih adalah S1 Pendidikan Dokter. Lalu terlihat kolom untuk memilih nominal SPI 1 dengan nilai yang cukup fantastis.
Sebagai informasi, SPI merupakan singkatan dari Sumbangan Pembangunan Institusi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja perguruan tinggi terkait.
Biasanya SPI diperuntukkan kepada mahasiswa baru yang masuk sebuah perguruan tinggi melalui jalur mandiri dengan besaran tergantung kebijakan kampus. SPI umumnya dibayarkan sekali selama studi pada awal Semester I.
Besaran SPI inilah yang menjadi sorotan publik, sebab nilainya begitu mencengangkan. Terlihat tulisan "Level 5" sebagai tingkat terendah dengan nilai SPI sebesar Rp 225 juta, hingga yang tertinggi "Level UP" senilai lebih dari Rp 1,2 miliar.
"Pilih Besaran SPI 1: [Level 5] Rp 225,000,000 ; [Level 6] Rp 338,000,000 ; [Level 7] Rp 507,000,000 ; [Level 8] Rp760,000,000 ; [Level 9] Rp 1,200,000,000 ; [Level UP] Lebih dari Rp 1,200,000,000."
Nominal seperti itulah yang tertera di kolom dan wajib dipilih oleh peserta tersebut. Bukan hanya itu, terdapat keterangan tambahan di bagian bawah, menegaskan bahwa SPI harus dibayarkan apabila peserta dinyatakan lulus seleksi di perguruan tinggi terkait.
Baca Juga: Curhat Bapak Tak Sanggup Beri Makan Anaknya yang Selalu Porsi Jumbo, Tuai Kecaman
"... yang saya inputkan telah diketahui orang tua / wali, apabila saya dinyatakan LULUS SELEKSI maka saya bersedia membayar SPI sesuai dengan yang saya inputkan di atas dan dibayar lunas saat pendaftaran ulang."
Postingan ini tentu menuai beragam pendapat warganet, walau sebagian besar ikut merasa terkejut dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa bersekolah sampai menjadi seorang dokter umum.
"Sebagai angkatan yang SPP per semesternya ga sampai sejuta, ga bisa relate dengan angka ini. Kalo biayanya segini, anak sopir kaya saya dulu ga bakal bisa jadi dokter. Ga ada tu dr Jiemi, boro boro spesialis," kata dokter spesialis kejiwaan, Jiemi Ardian.
"Jujur selain untuk mahasiswanya, kuliah dokter adalah ujian bagi orang tua nya," komentar warganet.
"Pantes masuk fakultas kedokteran sekarang baunya uang ga bau obat lagi," seloroh warganet, merujuk pada besarnya biaya masuk S1 Pendidikan Dokter sehingga hanya kaum berada lah yang bisa melakukannya.
"Tak kira 225ribu -_- teryata 0 nya nambah tiga lagi dibelakang," celetuk warganet.
Tag
Berita Terkait
-
Curhat Bapak Tak Sanggup Beri Makan Anaknya yang Selalu Porsi Jumbo, Tuai Kecaman
-
Curhat Hendak Ambil Double Degree Tanpa Izin Orang Tua, Warganet: Jangan Egois
-
Emak-emak yang Viral Tutupi Plat Nomer Pakai CD Didapuk Jadi Duta Lalu Lintas
-
Jalanan Macet Panjang, Bule di Bali Langsung Ikut Atur Lalu Lintas, Warganet Ramai-ramai Sentil Polisi
-
Viral Video Anggota DPR Kritisi Ekspor Beras yang Tak Konsisten: Jangan Main-main dengan Masalah Pangan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar