Suara.com - Melanesia adalah subkawasan Oseania yang terletak di Samudra Pasifik barat daya. Orang Melanesia, demikian orang-orang di wilayah itu disebut, memiliki beberapa karakteristik unik yang secara intrinsik tidak terkait dengan orang-orang berkulit gelap. Ingin tahu lebih banyak tentang apa itu ras Melanesia? cek informasinya di bawah ini.
Orang Melanesia
Dikutip dari skabash.com, orang Melanesia adalah indigenes dari Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Papua, semuanya di Samudra Pasifik.
Suku ini berada di negara-negara Fiji, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini. Mereka juga merupakan penduduk di Papua Nugini, wilayah seberang laut Prancis kaledonia Baru dan Papua Barat di Indonesia.
Apa Itu Ras Melanesia
Ras Melanesia sebagian besar adalah orang berkulit hitam. Mereka memiliki kulit paling gelap di luar Afrika dan Karibia. Nama Melanesians, yang berarti "pulau orang kulit hitam", diciptakan pada tahun 1832 oleh Jules Dumont d'Urville, seorang navigator Prancis.
Penduduk Melanesia dikatakan sebagai nenek moyang dari orang-orang Papua saat ini, yang berdomisili di Indonesia (Asia) dan Papua Nugini (Oseania). Penduduk asli Melanesia dikategorikan ke dalam dua kelompok utama: kelompok berbahasa Papua dan Austronesia.
Budaya Melanesia
Ras Melanesia sebagian besar mempraktikkan gaya hidup pedesaan, karena mereka sebagian besar agraris dan juga berburu. Di daerah pesisir, mereka memiliki kebiasaan hidup dengan menangkap ikan.
Baca Juga: Tembak Mati 10 Orang Kulit Hitam, Payton Gendron Mengaku Tak Bersalah
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam International Journal of the Sociology of Language pada tahun 2012, ada 1.319 bahasa di Melanesia. Ada banyak bahasa melanesia asli yang dituturkan oleh indigenes-nya.
Namun, sebagian besar bahasa yang digunakan oleh orang-orang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Mereka juga berbicara beberapa bahasa Papua, meskipun ini dapat dikatakan lebih merupakan bahasa di wilayah geografis dan tidak didasarkan pada penciptaan atau pilihan linguistik.
Selain bahasa-bahasa yang disebutkan di atas, orang Melanesia juga berbicara bahasa pidgin dan kreol. Bahasa-bahasa ini muncul di daerah tersebut setelah interaksi dan kontak orang-orang dengan dunia luar.
Meskipun mereka telah melakukan kontak dengan dunia luar, khususnya sistem pemerintahan negara modern, sebagian dari masyarakat Melanesia masih secara tradisional terorganisir. Orang Melanesia di komunitas terpencil masih berpegang pada tradisi mereka dan menerapkan kepercayaan, hukum, nilai-nilai, dan praktik mereka. Mereka melihatnya sebagai cara untuk bertahan hidup.
Orang-orang Melanesia menaruh nilai-nilai pada tanah dan komunitas daripada harta benda. Mereka membangun hubungan melalui sistem wantok- sistem yang menekankan pertukaran hadiah.
Mengenai agama, orang Melanesia yang tinggal di Indonesia Timur dominan beragama Kristen, sedangkan orang Melayu dan Jawa di bagian Barat Nusantara adalah muslim.
Berita Terkait
-
Tembak Mati 10 Orang Kulit Hitam, Payton Gendron Mengaku Tak Bersalah
-
Viral Bule di Palembang Adu Jotos dengan Pengendara, Imigrasi Lakukan Hal Ini
-
Viral Bule di Palembang Adu Jotos dengan Pengendara, Penyebabnya Hal Sepele Ini
-
Sukses di Sex Education, Ncuti Gatwa Jadi Aktor Kulit Hitam Pertama yang Perankan Doctor Who
-
Benarkah Orang Kulit Hitam Tidak Akan Terkena Kutu Rambut? Begini Faktanya
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M