Suara.com - Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung membandingkan respons Presiden Joko Widodo dan Megawati saat warga negaranya terancam.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Rocky di kanal Youtube Rocky Gerung yang tayang pada Selasa (5/7/2022).
Rocky Gerung membandingkan sikap Megawati Soekarnoputri pada Abu Bakar Ba'asyir dan pemerintahan Jokowi pada deportasi Ustaz Abdul Somad (UAS) di Singapura Mei lalu.
Perbandingan Megawati dan Joko Widodo
Pada tahun 2004 lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) saat yakni Geroge W Bush meminta agar terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir diekstradisi oleh Pemerintah AS di penjara khusus Guantanamo.
Permintaan tersebut kemudian ditolak oleh Megawati selaku presiden kala itu.
Megawati beralasan bahwa sosok Ba'asyir dikenal di Indonesia dan menghilangkannya maka akan menyulitkan pemerintah.
"Ya bayangkan ibu Mega mengerti Amerika kenapa ngatur-ngatur kita," ungkap Rocky Gerung.
"Tapi kalau dilihat dari sisi ibu Mega, dia paham bahwa harus ada keadilan dan tidak boleh seorang warga negara diadili di luar negeri tanpa perlindungan negara, kan begitu prinsipnya," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Penampakan Sapi Raksasa, Badannya Bikin Panitia Qurban Ketar-ketir
Selanjutnya Rocky Gerung membandingkan bagaimana respons pemerintahan Jokowi dalam membela warga negara di luar negeri.
Rocky Gerung mencontohkan pada kasus dideportasinya UAS dari Singapura.
"UAS kan begitu, mustinya negara kasih pembelaan kan," ujar Rocky
"Enggak bisa tuh apapun berhadapan dengan luar negeri kepentingan kita terhadap warga negara itu harus equal," imbuhnya.
"Jadi perlakuan ibu Mega yang membela hak kewarganegaraan Abu Bakar Ba'asyir, harusnya setara dengan pembelaan Jokowi terhadap UAS, itu enggak terjadi," tambahnya lagi.
UAS sendiri dideportasi dari Singapura pada Senin (16/5/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan
-
KPK Serahkan Tersangka Suap Izin Tambang Rudy Ong ke Jaksa Penuntut Umum
-
Menhan Sjafrie Bertemu Surya Paloh dan Petinggi PKS, Sinyal Konsolidasi Politik Presiden?
-
Viral! Suami di Aceh Ceraikan Istri 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Baju Dinas Dibeli dari Jual Cabai
-
Sambangi KPK, Gubernur Malut Sherly Tjoanda: Mau Konsultasi