Suara.com - Suatu hari yang cerah dengan kesejukan khas pedesaan yang alami, diiringi angin di pesisir selatan Pulau Madura, ribuan warga dari berbagai desa berkumpul, menyatukan suara dan membulatkan tekad untuk menyuarakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo.
Pria kelahiran 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah itu, dinilai warga desa Madura sebagai sosok yang berjasa pada masyarakat desa, melalui perjuangannya mengesahkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2015 tentang Desa, sewaktu menjabat di Komisi II DPR RI.
Saat ini, Ganjar yang menjabat orang nomor satu di pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu diyakini warga Madura sebagai figur yang akan membawa perubahan yang lebih baik bagi Bumi Pertiwi, khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan, apabila menjadi Presiden Indonesia di tahun 2024 mendatang.
Ribuan warga Madura itu tergabung dalam relawan Desa untuk Ganjar atau Des Ganjar. Korwil Des Ganjar Madura, M. Ishaq, mengatakan yang hadir lebih dari 5000 orang.
"Ini murni pergerakan dari bawah, khususnya wilayah Madura betul-betul menginginkan Pak Ganjar menjadi Presiden. Jadi deklarasi ini atas kecintaan masyarakat desa kepada H. Ganjar Pranowo," kata M. Ishaq di area pelabuhan Branta Pesisir, Desa Branta Pesisir, Kec. Tlanakan, Kab. Pamekasan, Prov. Jawa Timur.
Menurut Ishaq, mereka yang hadir dari berbagai latar belakang diantaranya kiai, ulama, habib dengan pakaian berwarna didominasi putih. Kemudian, pemuda-pemudi, ibu rumah tangga, pedagang, wiraswasta, petani hingga nelayan.
Kaos hitam bertuliskan Des Ganjar dibawah mentari yang memancarkan panasnya, tak menghalangi mereka mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar untuk menjadi presiden Indonesia periode 2024-2029.
Iring-iringan berbagai kesenian tradisional dari daerah berjuluk pulau garam itu, mewarnai perjalanan menuju ikrar dukungan kepada mantan alumnus UGM tersebut.
Kesenian penuh makna ditampilkan diantaranya, diantaranya Tarian Muang Sangkal dari Kabupaten Sumenep. Kesenian ini dilakukan oleh lima orang penari wanita yang masih perawan. Tari ini biasanya disebut untuk tolak bala.
Baca Juga: Heboh Soal ACT, Ganjar Pranowo Jamin Baznas Jateng Transparan dan Bisa Diaudit
Kemudian, kesenian musik Daul khas Pamekasan dari grup bernama Jhung Rojhung. Nama musik itu dari Bahasa Madura yang berarti gotong royong. Kesenian ini berdekorasikan kepala naga yang besar, ada bunga teratai menghiasi dekorasi berukuran panjang delapan meter, tinggi empat meter dan lebar dua meter tersebut.
"Dalam deklarasi ini, kita mengangkat kebudayaan daerah, khususnya kebudayan Madura," tutur Ishaq.
Apresiasi atas ketangguhan relawan dalam perjuangan mendukung Ganjar disampaikan Ketua Dewan Pengarah Des Ganjar, Wargiyati. Ia mengaku takjub atas antusiasme dan kecintaan masyarakat di Madura kepada Ganjar.
"Luar biasa sekali antusiasme masyarakat Madura, walaupun baru kali ini masuk mensosialisasikan, tapi hasilnya luar biasa," kata Wargiyati sembari tersenyum.
Dengan penuh optimisme, Wargiyati menargetkan kemenangan Ganjar di Madura sebanyak 80 persen.
"Target kita di Madura pemenangan Mas Ganjar diangka 80 persen. Saya optimis di Madura pun nanti akan menang mutlak untuk Pak Ganjar," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan
-
Profil Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU: Adik Jusuf Kalla, Pionir Bioskop Digital-Mobil Listrik
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar
-
Bukan Pesanan Istana! Menteri Hukum Sebut Islah PPP Murni Inisiatif Internal
-
Khawatir Ganti KTP Dua Kali, Warga Tunda Pindah Domisili Imbas Pemekaran Kelurahan Kapuk