Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak untuk membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kasus Bharada E menembak Brigadir J hingga meninggal dunia di rumah pejabat Polri, Duren Tiga.
Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso menyebut Brigadir J adalah Nopryansah Yosua Hutabarat, dia ajudan Kepala Divisi Propam Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Sedangkan Bharada E yang juga ajudan Ferdy Sambo tidak disebut nama lengkapnya oleh Teguh. Sementara tempat kejadian perkaranya di rumah Ferdy Sambo.
Informasi mengenai identitas itu belum terkonfirmasi dari Mabes Polri.
Mabes Polri perlu membentuk tim pencari fakta, kata Teguh.
"Hal ini untuk mengungkap apakah meninggalnya korban penembakan terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo atau adanya motif lain," kata Teguh, hari ini.
Kapolri, menurut Teguh, perlu menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatan kepala divisi propam untuk sementara.
Alasannya, Ferdy Sambo adalah saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudan. "Hal tersebut, agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri," kata Teguh.
Tim pencari fakta perlu dibentuk karena sejumlah alasan, di antaranya status Nopryansah Yosua Hutabarat belum jelas, sebagai korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak.
Baca Juga: Tiga Saksi Diperiksa Terkait Penembakan Ajudan Irjen Ferdy Sambo di Rumah Dinas Pejabat Polri
Kemudian, locus delicti terjadi di rumah Ferdy Sambo. "Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan, maka harus dilakukan oleh tim pencari fakta yang dibentuk atas perintah kapolri, bukan oleh propam," kata Teguh.
Dengan dibentuk TPF diyakini Teguh pengungkapan kasus yang terjadi di rumah petinggi Polri itu dapat menjadi terang benderang sehingga masyarakat tidak perlu menebak-nebak lagi apa yang terjadi.
Peristiwa ini, kata Teguh, sangat langka karena terjadi di sekitar perwira tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri.
"Anehnya, Brigadir Nopryansah merupakan anggota Polri di satuan kerja Brimob itu, selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya," ujar Teguh.
Teguh menilai Polri belum transparan dalam kejadian tersebut dengan berupaya menutupinya, mengingat kejadian tersebut dikabarkan terjadi hari Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Selama tiga hari, kasus itu masih ditutupi rapat oleh Polri yang memiliki slogan Presisi," kata Teguh. [Rangkuman laporan Suara.com dan Antara]
Berita Terkait
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Mantan Saksi Ahli Kasus Ferdy Sambo Untungkan Nikita Mirzani, Sebut Tak Ada Pemerasan
-
Jenderal 'Pemecat Sambo' Jadi Penasihat Prabowo: Misi Bersih-Bersih Polri Dimulai?
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Jenderal Pemecat Ferdy Sambo yang Kini Dipercaya Prabowo Reformasi Polri
-
Harta Kekayaan Alimin Ribut Sujono: Gagal Jadi Hakim Agung, Pernah Vonis Mati Sambo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting