Suara.com - Hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan responden banyak yang menyatakan kondisi demokrasi di Indonesia kekinian masih tetap sama. Tapi responden memberikan catatan terhadap pemerintah soal demokrasi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, ada 38,4 persen responden yang mengatakan demokrasi di Indonesia masih tetap sama.
"Paling banyak mengatakan indonesia tetap sama-sama keadaannya tapi 29,1 persen yang mengatakan Indonesia lebih demokratis, dan ada 21,1 persen yang mengatakan Indonesia menjadi kurang demokratis," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Senin (11/7/2022).
Namun, Burhanuddin menyampaikan, ada indikator kebebasan sipil yang menurut respoden perlu diperbaiki. Memang menurutnya, ada beberapa poin positif yang harus diapresiasi dan masyarakat mengapresisai tetapi masyarakat memberikan persepsi yang relatif harus menjadi pekerjaan buat pemrrintah.
Menurutnya, dari surveinya kali ini ada 60 persen responden yang menyatakan takut untuk menyampaikan pendapat.
"Jadi pertanyaan yang wana kuning adalah setuju atau tidak setuju sekarang ini warga makin takut menyatakan pendapat? Jadi ada 23 plus 37 persen jadi ada 60 persen ada masyarakat yang menyatakan warga sekarang ini takut menyatakan pendapat," ungkapnya.
"Ada iklim kebebsan menyatakan pendapat yang mulai terganggu. Nah ini harus segera diatasi supaya masyarakat bebas menyatakan pendapatnya," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, ada 47 persen responden yang menyatakan sulit berdemontrasi dan aparat disebut semakin semena-mena.
"Kemudian ada juga poin sekarang ini warga makin sulit berdemontrasi ini yang setuju dengan pernyataan ini cukup besar. Sekarang ini aparat makin semena-mena menangkap warga yang berbeda piluhan itu juga ada 17 plus 30 persen 47 persen yang setuju dengan pendapat ini. Jadi indikator terkait terkait kebebsan sipil itu catatan merah dari responden," katanya.
Untuk diketahui, survei Indikator Politik ini dilakukan pada periode 16-24 Juni 2024. Jumlah sampel survei ini mencapi 1.200 responden dengan metode multistage random sampling.
Margin of error dalam survei ini +/- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul