Di tahun 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan Kabupaten Ngada sebagai pusat unggulan untuk program 1000 desa bambu, sebagai suatu platform dalam mengembangkan dan memperkuat pemanfaatan bambu di Indonesia melalui industri bambu berbasis masyarakat.
Namun, tumbuhan dengan yang dalam istilah bahasa Latin disebut Bambusoideae itu belum dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. Kebanyakan masyarakat setempat memanfaatkan bambu bahan bangunan rumah atau pondok, pagar, maupun kandang ternak.
Berbeda dengan Markus Lina, ia mampu melirik potensi tumbuhan bambu yang bisa dikembangkan menjadi beragam produk yang bernilai jual lebih tinggi dengan sentuhan kreativitas kerajinan tangan.
Baginya, usaha produk dari bambu cukup menjanjikan secara ekonomi karena di daerah setempat belum ada usaha serupa yang dijalankan warga lainnya.
Di sisi lain, pasokan bahan baku sangat mudah diperoleh karena diproduksi sendiri di lahan perkebunan keluarganya di Desa Manubara, Kecamatan Inerie. Bahkan, ketika permintaan produk meningkat bahan baku juga dapat dipasok dengan mudah dari warga lain di desa.
Daya tarik produk berbasis bambu itu sangat tergantung dari seberapa kreatif perajin. Menyadari hal itu, Markus Lina yang sebelumnya belajar mengolah bambu secara otodidak, memutuskan untuk meningkatkan daya kreativitas dengan belajar ke Garut, Jawa Barat.
Selama sebulan di Garut, ia bersama tiga orang warga lain yang bersama-sama dengannya menjalankan usaha hingga saat ini, belajar memproduksi beraneka produk dari bambu.
Usaha bambu yang digeluti melalui UMKM yang dinamakan Koeslin Bamboo Flores kini terus bertumbuh dan telah mempekerjakan sebanyak 7 orang anak muda desa yang tidak berpendidikan formal atau putus sekolah.
Permintaan produk pun berdatangan, salah satunya dari pihak Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT yang memesan sebanyak 100 buah gelas dan selusin tumbler bambu.
Baca Juga: Progres Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah Sudah Capai 70%
Di balik dampak ekonomi yang dinikmati, Markus Lina mengaku puas karena bisa mengangkat salah satu potensi lokal dari Ngada yaitu bambu untuk disuguhkan bagi publik hingga ke tingkat mancanegara.
Dukungan BUMN
Markus Lina tampil menyuguhkan produk di pameran Sherpa G20 berkat dukungan pihak PT PLN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bekerja sama dengannya mengelola Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Ngada sejak 2020.
Produk bambu dari UMKM Koeslin Bamboo Flores merupakan salah satu dari tiga UMKM yang lolos kurasi produk berdaya saing tinggi dari PLN untuk ikut dalam pameran bersama puluhan UMKM lain di pertemuan kedua G20 di Labuan Bajo.
Dua produk UMKM lain yang lolos kurasi yaitu tenun ikat dari UMKM Indigo Ikat dan UMKM Papataki yang menjual hasil olahan kopi Arabika.
Ketiga UMKM tersebut sudah bekerja sama dengan PLN dalam pengembangan dan pendampingan usaha sejak 2021.
Berita Terkait
-
Progres Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah Sudah Capai 70%
-
Bersama 4 Negara Lain, Indonesia Kucurkan Dana untuk Bantu Negara Berpenghasilan Rendah Atasi Pandemi
-
Jelang KTT G20, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tinjau Revitalisasi TMII
-
Hasil G20: Indonesia Dinilai Berhasil Buka Wadah Dialog Bagi Anggota G-20
-
5 Fakta Menlu Rusia Walk Out dari KTT G20, Tak Terima Invasi Selalu Dibahas
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD